The Blog

IAIN Kediri Newsroom – Kali ini kabar gembira datang dari ajang Brawijaya Table Tennis Championship (BTTC), sebuah ajang perlombaan tenis meja bergengsi antar mahasiswa se-Jawa Timur yang digelar oleh Universitas Brawijaya (UB) pada tanggal 21-23 Oktober 2022 di GOR Pertamina UB. Pada ajang tersebut dua mahasiswa perwakilan IAIN Kediri berhasil memperoleh juara II ganda campuran, dan juara III tunggal putra dan putri. Kedua mahasiswa tersebut bernama Ardiani Martha Regita Sari dari prodi Akuntansi Syariah dan Muhammad Bayu Fikrul Khoir dari prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).

Peran dan dukungan dari orang-orang terdekat menjadi salah satu faktor yang mengantarkan mereka meraih juara. “Orang-orang yang berjasa saat meraih juara adalah orang tua, paman saya Nurohman yang juga sebagai coach dan motivator. Kemudian teman-teman latihan dan pelatih saya yang berada di Tulungagung dan kampus IAIN Kediri yang juga mensuport saya sebagai atlet, serta teman-teman saya yang mensuport dalam bentuk doa dan juga motivasi,” ujar Muhammad Bayu.

Berbekal semangat dan daya juang yang tinggi selama dua tahun terakhir Muhammad Bayu berhasil menorehkan prestasi pada beberapa kejuaraan baik tingkat daerah maupun provinsi. Tercatat, Muhammad Bayu Fikrul Khoir pernah mendapat juara 3 tunggal putra pada Kejuraan Provinsi (Kerjuprov) Jatim 2021, juara 2 pada Ganda Open Kediri 2022, juara 3 tunggal putra pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2022, terakhir mendapatkan gelar juara 2 ganda campuran dan juara 3 tunggal putra pada ajang Brawijaya Table Tennis Championship.

Berkat prestasinya, Muhammad Bayu, mendapat kesempatan mengikuti seleksi di Pumusatan Latihan Daerah (Puslatda) untuk persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) Jatim 2024. Ia berharap bisa menjadi atlet profesional dan bisa memberikan prestasi terbaiknya.

”Saya ingin menjadi pemain PON atau bahkan bisa lebih dari itu, saya juga ingin latian intens seperti teman-teman saya yang berada di club, karena latihan saya selama ini lebih banyak ke permainan ”sparring”, saya kurang latihan secara terprogram,” terang Muhammad Bayu.

Sumber: Humas IAIN Kediri
Penulis: Gandi Aswaja
Editor: Ropingi el-Ishaq