The Blog

UINSW Newsroom – Dalam rangka kegiatan Binrohtal Pegawai yang diselenggarakan oleh BNN Kota Kediri, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Syekh Wasil Kediri, Prof. Dr. M. Dimyati Huda, M.Ag. hadir sebagai pembicara. Kegiatan yang mengusung tema “Membangun Integritas Melalui Keimanan” ini dilaksanakan pada Kamis (24/07/2025) di Aula BNN Kota Kediri. Dalam kesempatan tersebut, Dimyati Huda menyampaikan materi yang diharapkan dapat membangun integritas pegawai melalui penguatan keimanan.

Dalam penjelasannya, Dimyati menyampaikan pentingnya syukur sebagai pengakuan spiritual atas segala karunia dari Tuhan. Wujud syukur juga menjadi pondasi kuat untuk menjaga integritas diri terutama dalam bekerja.

“Syukur adalah pengakuan penuh bahwa segala yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita, sepenuhnya merupakan kebaikan untuk kita. Maka segala apa yang Allah SWT berikan, akan diterima dengan rela hati, tanpa kecuali. Karena semua yang diberikan-Nya akan selalu ditemukan hikmah,” ujar Dimyati.

Selain menjadi kewajiban sebagai hamba, tambah Dimyati, praktik syukur juga terbukti bermanfaat bagi kesehatan mental.

“Praktik bersyukur membantu mengurangi stres, meningkatkan emosi positif, dan memperkuat hubungan sosial. Dengan fokus pada hal-hal positif dalam hidup, kita dapat menciptakan pola pikir yang lebih optimis dan membangun ketahanan mental,” jelas Dimyati.

“Dengan menjadikan bersyukur sebagai kebiasaan, kita dapat menciptakan kehidupan yang lebih positif, bahagia, dan bermakna, serta meningkatkan kesehatan mental kita secara keseluruhan,” lanjutnya.

Berkaitan dengan integritas, ia menyebut bahwa integritas melalui keimanan adalah upaya untuk membentuk karakter dan perilaku yang jujur, adil, dan bertanggung jawab, yang didasari oleh keyakinan agama. Integritas, dalam konteks ini, bukan hanya sekadar tindakan, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai keimanan yang diyakini dan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Membangun integritas adalah sebuah proses yang berkelanjutan dan membutuhkan kesadaran diri, komitmen, dan upaya dari setiap individu. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai keimanan dan menerapkan prinsip-prinsip integritas dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih baik pula,” sebut Dimyati.

Sebagai penutup, Dimyati menekankan bahwa integritas adalah kunci utama dalam kepemimpinan yang efektif dan berkelanjutan. Dengan mengedepankan integritas, seorang pemimpin tidak hanya akan mendapatkan kepercayaan dari yang dipimpin, tetapi juga ridha dari Allah SWT.

“Mari kita berusaha untuk selalu jujur dan konsisten dalam perkataan dan perbuatan, sehingga kita dapat menjadi teladan yang baik dan mendapatkan keberkahan dalam kepemimpinan kit,” pungkasnya.

Penulis: Berlyan, Sindy, Zuhrufi | Editor: Ropingi el-Ishaq