The Blog

www.kemenag.go.id Era globalisasi sekarang ini, masanya bukan lagi untuk mendirikan lembaga-lembaga pendidikan, akan tetapi yang lebih penting adalah mengembangkan lembaga pendidikan yang sudah ada, semisal melakukan berbagai kerjasama dengan instansi terkait seperti memanfaatkan tanah-tanah wakaf, atau lahan yang dapat mendukung dunia pendidikan.

Demikian disampaikan Sekjen Kemenag Nur Syam saat memberikan sambutan pada acara Penandatanganan Perjanjian Kerjasama BNI Syariah dengan Kementerian Agama,

dalam Pemanfaatan Layanan Produk dan Jasa Perbankan Lainnya, di Gedung Kemenag, Jakarta, Selasa (12/1) sore.

Sekarang eranya pengembangan pendidikan, pengembangan organisasi, atau hal-hal yang baik untuk meraih kesuksesan, sesuai nawa cita, dimana kita harus melakukan pemberdayaan, pengembangan untuk menuju yang lebih baik, kata Nur Syam.

Melalui kerjasama ini, Sekjen berharap dapat menumbuhkan hasanah-hasanah sesuai cita-cita BNI Syariah. Selain itu, Sekjen berharap, kerjasama ini juga dapat mewujudkan tiga nilai, seperti sebagaimana dikenal dalam filsafat China hopeng, hongsui, dan hoki.

Dikatakan Sekjen, bangun jaringan (hopeng), merupakan hal yang penting dalam suatu lembaga atau instansi, membina perkawanan, menjalin persahabatan sangat penting, apalagi sekarang ini bagaimana jaringan itu kita bangun.

Seperti halnya kerjasama dengan perbankan khususnya terkait keuangan, ucap Nur Syam.

Seperti halnya yang dilaporkan Karo Keuangan dan BMN Kemenag Syihabuddin Latief bahwa Kementerian Agama pada APBN 2016 sebanyak 58 T. Bagi Sekjen itu anggaran yang cukup besar, dan akan membutuhkan jaringan kerjasama kepada instansi terkait salah satunya kepada BNI Syariah ini.

Selain Hopeng, lalu Nur Syam juga menyampaikan filsafat china yang kedua yaitu hongsui yang bermakna keberuntungan dan ketiga hoki.

Kerjasama apapun tentu ada hoki nya, selain keberuntungan ada keuntungan, kata Nur Syam.

Sebelumnya Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono menyampaikan bahwa BNI Syariah masih memanfaatkan aksesibilitas dan masih menggunakan seluruh jaringan BNI secara nasional. Besar harapan kami, kedepan kami bisa meningkatkan kualitas yang ada. Kata Imam.

Terkait persoalan wakaf, BNI Syariah akan terus melakukan inovasi, semisal tanah wakaf madrasah atau masjid yang memiliki tempat strategis, jika dikelola dengan baik, maka akan lebih banyak yang bisa dibiayai oleh tanah wakaf ini.

Tampak juga hadir Dirjen Bimas Islam Machasin, Dirjen Bimas Hindu I Ketut Widnya, Dirjen Bimas Katolik Eusabius Binsasi, Dirjen Bimas Kristen Oditha Hutabarat, Kapinmas Rudi Subiyantoro dan sejumlah pejabat eselon II lainnya. (rief/dm/dm).