The Blog

Blitar. Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Kediri tahun ini ditarget hasilkan rumusan peta potensi wilayah. Target ini diberikan oleh Panitia Penyelenggara KKN tahun 2019 untuk dapat menghasilkan data base tentang potensi dan problematika masyarakat yang menjadi tempat KKN. Dengan data base itu diharapakan IAIN Kediri memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat yang ditempati KKN. Pemerintah desa, kecamatan, bahkan kabupaten akan dapat memanfaatkan data base tersebut untuk pembangunan dan pengembangan masyarakat desa.

Peserta KKN IAIN Kediri yang tersebar di sepuluh desa di Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar tentu membutuhkan banyak data untuk dapat menyusun peta potensi wilayah. Untuk itu mahasiswa perlu memahami dan memiliki referensi yang cukup, agar dapat mengambil data tentang  potensi wilayah.

Di saat bersamaan, Penyuluh Agama Islam di Wilayah Kecamatan Panggungrejo sedang memiliki agenda penting, yaitu merumuskan peta dakwah. Meskipun para penyuluh ini berasal dari desa atau daerah setempat, tetapi mereka mengaku memerlukan peta dakwah agar kegiatan dakwahnya tepat sasaran. Menurut Nurul Umaya, Penyuluh Agama Fungsional yang ditugaskan di daerah Panggungrejo, “kondisi masyarakat di daerah ini (Panggungrejo) sangat kompleks. Dari sisi keagamaan, wilayah Panggungrejo termasuk daerah persaingan dakwah antara muslim dan non muslim. Dari sisi social ekonomi, warga Panggungrejo banyak yang memerlukan pendampingan ekonomi, banyak anak putus sekolah, dan angka perceraian meningkat. Selain itu banyak juga terjadi pernikahan dini.”

“Banyaknya permasalahan tersebut, membuat para penyuluh dituntut untuk dapat memetakan permasalahan dakwah secara tepat. Kebetulan, mahasiswa IAIN Kediri juga mendapatkan mandat yang sama, yakni merumuskan peta potensi wilayah. Untuk itulah kami mengadakan workshop penusunan peta dakwah dan potensi wilayah.”

Workshop tersebut dilaksanakan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Panggungrejo hari Rabu (17/07) dan dihadiri oleh perwakilan dari seluruh kelompok KKN di Panggungrejo. Demikian juga semua penyuluh non PNS se-Kecamatan bersama Kepala KUA Kecamatan Panggungrejo hadir mengikuti materi workshop. Sebagai pemateri workshop adalah Ropingi el Ishaq, salah satu aktivis dakwah Islamiyah, sekaligus Dosen IAIN Kediri. Dalam paparannya, Pemateri menyampaikan bahwa untuk merumuskan peta dakwah dan potensi wilayah diperlukan data-data tentang demografi, geografi, ekonomi, politik, social budaya, pendidikan, fasilitas umum dan keagamaan, pendidikan, serta infra-struktur wilayah. Permasalahan social, termasuk permasalahan agama tidak dapat dilepaskan dari Sembilan hal tersebut. Selama workshop yang berlangsung selama dua jam, dari pukul 12.30 hingga 14.30 Wib, peserta terlihat antusias menyimak apa yang disampaikan pemateri.  Mereka sangat berharap bahwa materi yang mereka terima dapat membantu menyusun peta dakwah di wilayah Penggungrejo. Demikian menurut Abdullah Sukimin selaku Koordinator Penyuluh Panggungrejo. (rop)