The Blog

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri mengadakan Sosialisasi LITAPDIMAS (Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian Masyarakat) pada Kamis (08/08) di aula rektorat IAIN Kediri. Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor III IAIN Kediri, Wahidul Anam, dan dihadiri seluruh pengelola jurnal dan dosen IAIN Kediri.

Wakil Rektor III IAIN Kediri mengatakan, seluruh pengelola Jurnal bersama Dosen di IAIN Kediri harus memahami dan mengerti tentang LITAPDIMAS. “Penting bagi dosen dan pengelola jurnal yang ada di IAIN Kediri tahu tentang LITAPDIMAS,” katanya saat membuka acara.

Kasubdit Penelitian dan Pengabdian, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (DIKTIS), Suwendi mengatakan, perguruan tinggi yang baik adalah perguruan tinggi yang sering melakukan riset dan penelitian, serta menemukan fakta dan teori-teori baru. “Riset akan menjadikan produksi keilmuan yang luar biasa, oleh karena itu harus didorong dan didukung,” ujarnya saat menjadi narasumber dalam Sosialisasi LITAPDIMAS di IAIN Kediri.

Masih menurut Suwendi, di Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam jumlah dosen keseluruhan ada sekitar 26. 000 orang, 14.000 orang dosen PTKIS (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta), dan 12.000 orang dosen PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri). Dari jumlah tersebut, dosen yang menjadi Guru Besar tidak lebih dari 300 orang. Guru besar bagaikan manusia yang langka karena jumlahnya sangat sedikit. “ Kalau jadi dosen, harus berani jadi guru besar,” katanya di depan pengelola jurnal dan dosen IAIN Kediri.

Menjadi guru besar tentu bukan sesuatu yang mudah banyak hal yang harus dijalani dan ditempuh.” Biasanya dalam kenaikan kepangkatan dari lektor kepala ke guru besar terkendala oleh dua hal. Kalau persoalan pendidikan dan pengajaran bisa lebih. Tapi aspek riset dan publikasi sering menjadi kendala,” tambah Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Diktis.

Untuk pengajuan proposal melalui sistem LITAPDIMAS,  para pengelola jurnal dan dosen diberikan waktu sampai Jumat (16/08). Dikutip dari open journal systems milik IAIN Kediri, ada 17 jurnal yang ada di IAIN Kediri. Empirisma, Jeels, Didaktika Religia, Realita, Universum, Asalibuna, Jurnal Mediakita, Edudeena, Asketik, Qof, Mahakim, Qawanin, Happiness, Spiritualita, Jurnal Istithmar, Factor M, dan Wadiah. (as)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri mengadakan Sosialisasi LITAPDIMAS (Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian Masyarakat) pada Kamis (08/08) di aula rektorat IAIN Kediri. Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor III IAIN Kediri, Wahidul Anam, dan dihadiri seluruh pengelola jurnal dan dosen IAIN Kediri.

Wakil Rektor III IAIN Kediri mengatakan, seluruh pengelola Jurnal bersama Dosen di IAIN Kediri harus memahami dan mengerti tentang LITAPDIMAS. “Penting bagi dosen dan pengelola jurnal yang ada di IAIN Kediri tahu tentang LITAPDIMAS,” katanya saat membuka acara.

Kasubdit Penelitian dan Pengabdian, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (DIKTIS), Suwendi mengatakan, perguruan tinggi yang baik adalah perguruan tinggi yang sering melakukan riset dan penelitian, serta menemukan fakta dan teori-teori baru. “Riset akan menjadikan produksi keilmuan yang luar biasa, oleh karena itu harus didorong dan didukung,” ujarnya saat menjadi narasumber dalam Sosialisasi LITAPDIMAS di IAIN Kediri.

Masih menurut Suwendi, di Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam jumlah dosen keseluruhan ada sekitar 26. 000 orang, 14.000 orang dosen PTKIS (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta), dan 12.000 orang dosen PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri). Dari jumlah tersebut, dosen yang menjadi Guru Besar tidak lebih dari 300 orang. Guru besar bagaikan manusia yang langka karena jumlahnya sangat sedikit. “ Kalau jadi dosen, harus berani jadi guru besar,” katanya di depan pengelola jurnal dan dosen IAIN Kediri.

Menjadi guru besar tentu bukan sesuatu yang mudah banyak hal yang harus dijalani dan ditempuh.” Biasanya dalam kenaikan kepangkatan dari lektor kepala ke guru besar terkendala oleh dua hal. Kalau persoalan pendidikan dan pengajaran bisa lebih. Tapi aspek riset dan publikasi sering menjadi kendala,” tambah Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Diktis.

Untuk pengajuan proposal melalui sistem LITAPDIMAS,  para pengelola jurnal dan dosen diberikan waktu sampai Jumat (16/08). Dikutip dari open journal systems milik IAIN Kediri, ada 17 jurnal yang ada di IAIN Kediri. Empirisma, Jeels, Didaktika Religia, Realita, Universum, Asalibuna, Jurnal Mediakita, Edudeena, Asketik, Qof, Mahakim, Qawanin, Happiness, Spiritualita, Jurnal Istithmar, Factor M, dan Wadiah. (as)