The Blog

IAIN Kediri Newsroom – Mulai awal pekan ini IAIN Kediri mengadakan kuliah melalui sistem daring (online). Hal tersebut dilakukan bersamaan dengan dikeluarkanya surat edaran resmi yang ditandatanggani oleh Rektor IAIN Kediri Nur Chamid Senin (16/03)
Perkulihan dengan sistem daring dilaksanakan guna menyikapi penyebaran virus Corona atau yang dikenal dengan COVID-19 (Corona Virus Disease 2019), sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo serta Menteri Agama Fachrul Razi.
Selain perkuliahan dengan sistem daring, IAIN Kediri melakukan beberapa langkah kebijakan. Pertama, seluruh civitas akademika IAIN Kediri himbau agar tetap tenang, menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta tetap bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
Kedua, menunda perjalanan dinas bagi dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, termasuk kunjungan dari pihak luar.
Ketiga, tentang kegiatan yang berhubungan dengan akademik maupun non-akademik yang melibatkan banyak orang akan ditunda pula pelaksanaanya.
Selain hal tersebut IAIN Kediri juga memberlakukan sistem absensi manual, menyediakan hand sanitizer di lingkungan kampus, pembatasan layanan perpustakaan serta penerapan social distancing .
Wakil Rektor I IAIN Kediri Ahmad Subakir menyampaikan upaya-upaya pencegahan Covid-19 akan terus digalakan demi kebaikan bersama.
“Termasuk di dalamnya rapat. Jika rapat mengharuskan satu sama lain untuk menjaga jarak memang iya, ruang rapat yang begitu sempit kita tinggalkan, mengharuskan ruang rapat yang agak lebar itu, iya. Kalau memang itu disebut sebagai upaya pelaksanaan social distancing ya memang itu kita lakukan,” ungkap Wakil Rektor I IAIN Kediri Ahmad Subakir saat ditemui di rungannya Rabu (18/03).
Ahmad Subakir menambahkan penerapan langkah-langkah tersebut akan terus dilakukan sampai ada himbauan atau aturan baru dari pemerintah pusat.
“Kami berpatokan dengan himbauan dan edaran yang diberikan oleh Menteri Agama dan Dirjen,” ucap Ahmad Subakir.
Informasi yang diperoleh dari bagian Umum IAIN Kediri, pihaknya telah menyediakan kurang lebih 70 buah hand sanitizer yang ditempatkan di fakultas-fakultas, pos satpam, dan area-area wastafel. (red. humas/as)