IAIN Kediri Newsroom – Rektor IAIN Kediri, Nur Chamid, berkomitmen menjadikan lembaga penyelenggara pendidikan yang dipimpinnya bebas dari praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).
“Apa guna tata kelola bagus kalau zona integritas babak belur. Tata kelola dan zona integritas harus bersinergi berjalan berdampingan. Untuk itu kita perlu hati-hati, zona integritas harus dengan tata kelola yang baik,” terang Nur Chamid dalam kegiatan Workshop Peningkatan Tata Kelola, Jumat (10/9/2021) pagi di aula rektorat.
“Tentu kita harus berikhtiar, bukan waktunya lagi kita sembrono dalam menggunakan uang negara, semua harus sesuai aturan,” tambahnya.
Bertujuan mewujudkan reformasi birokrasi dan zona integritas (RBZI), kegiatan workshop menghadirkan Kepala Bagian Umum IAIN Salatiga, Diyah Rochati.
Dalam paparannya Diyah menyampaikan reformasi birokrasi (RB) amat penting karena di dalamnya terdapat zona integritas. Hal inilah menurut Diyah yang mempengaruhi anggaran dari sebuah institusi. “Kalau satker (satuan kerja) di Kementerian Agama yang mendapatkan zona integritas sedikit, maka RB kita akan nilainya tidak naik atau bahkan turun. Nah makanya ini berpengaruh kepada anggaran, kemudian berpengaruh kepada terhadap tunjangan kinerja,” katanya dalam kegiatan workshop.
“Hal tersebutlah yang membedakan anggaran di masing-masing kementerian berbeda-beda. Misalnya di Kementerian Keuangan dan Kementerian Agama beda, karena di Kementerian Agama hanya mendapatkan (predikat) WBK (Wilayah Bebas Korupsi) hanya satu dan WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melayani) dua,” tambah Diyah.
Menurut Diyah untuk mendapatkan predikat WBK dan WBBM diperlukan perubahan sungguh-sungguh dan berkelanjutan. Tak kalah penting, komitmen pimpinan, perubahan pola pikir, dan budaya kerja menjadi kunci untuk meningkatkan integritas dan kinerja.
“Semuanya tidak bisa instan, diperlukan waktu, komitmen dari seluruh unsur yang ada di lembaga,” jelasnya.
Dalam kegiatan workshop, diadakan pula penandatanganan pakta integritas yang ditandatangani oleh seluruh unsur pimpinan yang ada di IAIN Kediri.
Sumber: Humas IAIN Kediri
Penulis: Andi Sebastian
Editor: Ropingi el-Ishaq