IAIN Kediri Newsroom – Laboratorium Komunikasi IAIN Kediri menyelenggarakan workshop editing dan videografi. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali mahasiswa keterampilan editing dan videografi untuk menghasilkan karya yang bisa diterima di industri media.
Kepala Laboratorium Komunikasi IAIN Kediri, Lukman Hakim, mengatakan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini sangat pesat sehingga mengubah cara mendapatkan informasi dan hiburan. Hal tersebut dapat dilihat dari hadirnya media sosial yang semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat.
“Kalau dulu, untuk mendapatkan informasi dan hiburan kita hanya bisa membaca koran atau menonton televisi, tapi sekarang tinggal buka YouTube, Instagram, Twitter, dan sebagainya. Sedangkan untuk bisa membuat konten di media sosial dibutuhkan kemampuan editing dan videografi,” kata Lukman dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Lukman menjelaskan pergeseran dari media mainstream ke media sosial mendapatkan pengakuan dari hasil riset terbaru tentang kajian media. Untuk itu, Laboratorium Komunikasi berusaha untuk memfasilitasi mahasiswa untuk mempelajari dan mempraktikkan keterampilan editing dan videografi melalui kegiatan workshop.
“Jadi lulusan IAIN Kediri selain baca tulis Al Quran dan bahasa asingnya bagus yang diwajibkan oleh kampus, tapi juga memiliki keterampilan editing dan videografi. Sehingga punya nilai plus ketika lulus dan menjadi sarjana,” tukasnya.
Pelatihan editing ini diawali dengan dengan materi perkenalan dasar tentang editing yang dipandu oleh owner Ngurusi Project, InYourDream, dan KataKita, M. Nahyan Alfawi. Selanjutnya, narasumber kedua, Lukman Hakim, selaku Creative Director Iddo Creative House dan Editor in Chief Alternative Post Production Studio. ac
Workshop videografi menghadirkan dua narasumber, Ardian Friatna dan Zulfikri Agusta Fahruddin. Hadir pada sesi pertama, Zulfikri yang merupakan pengajar di laboratorium komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang menyampaikan paparannya tentang penciptaan video dengan multikamera. Sementara itu, Ardian Friatna melanjutkan penyampaian materi videography production pada sesi berikutnya.
Ardian berpesan kepada para peserta yang merupakan mahasiswa ilmu komunikasi IAIN Kediri agar dapat memanfaatkan alat yang terseda untuk berkarya semaksimal mungkin. “Jangan terkendala dengan alat, tapi manfaatkan alat yang ada untuk berkarya semaksimal mungkin. Tetap semangat berkarya walaupun alat kita belum maksimal bikin film. Semoga ada yang jadi filmmaker nantinya,” harap Ardian.
Zulfikri menambahkan bahwa kreativitas dalam produksi video merupakan salah satu faktor yang penting. “Kalian harus berusaha sekreatif mungkin dalam melakukan suatu hal. Kreativitas itu perlu kebiasaan, artinya kalian harus punya standard. Kalian harus menciptakan suatu karya kreatif yang luar biasa dengan standard yang harus dinaikkan levelnya,” pesannya sembari menutup acara.
Sebagai informasi, kegiatan Laboratorium Komunikasi dilaksanakan selama dua hari beruntun. Pelatihan editing bertajuk “Creating a Masterpiece in Creative Industry” bagi mahasiswa non komunikasi diselenggarakan pada Sabtu, (25/09/2021) di Laboratorium CBT IAIN Kediri. Selanjutnya pada hari Minggu, (26/09/2021) workshop videografi dengan tema “Exploration of Creativity and Innovation in Digital Era” digelar di Aula Lantai 2 TIPD.
Sumber: Humas IAIN Kediri
Penulis: Zuhrufi Latifah
Editor: Ropingi el-Ishaq