The Blog

IAIN Kediri Newsroom – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri menampilkan pakaian khas Kediri yang dipadu dengan Jarik Sidomukti dalam Upacara Adat Bhineka Tunggal Ika pada rangkaian kegiatan Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) ke XV. Upacara ini diikuti oleh seluruh kontingen dari Perguruan Tinggi Keagamaan dari seluruh Indonesia dengan menampilkan baju adat dari daerah masing-masing.

Pimpinan Umpi Kontingen IAIN Kediri, Anis Rohmah Hidayati mengatakan sengaja memilih Jarik Sidomukti karena meski memiliki motif sederhana namun sarat filosofi. Secara umum, Jarik Sidomukti mengandung makna menjadi sejahtera. Harapannya Pramuka IAIN Kediri dapat selalu mendorong kesejahteraan, kemanfaatan, dan kemuliaan untuk masyarakat luas. 

“Sementara warna ungu merupakan ciri khas Kediri yang melambangkan kewibawaan dan keagungan sehingga mencapai puncak kejayaan. Ikat kepala yang yang digunakan laki-laki dikenal dengan sebutan Panji sedangkan untuk perempuan disebut Galuh. Adapun kerudung putih perempuan melambangkan kesucian seorang wanita yang senantiasa menutup auratnya,” tuturnya, usai mengikuti upacara, Rabu, (10/11/2021).

Ia menjelaskan pakaian adat yang digunakan merupakan bagian dari identitas budaya. Pramuka IAIN Kediri ingin menyampaikan pesan bahwa budaya dan perkembangan zaman bukan dua hal yang saling bertolak belakang. Justru bisa berjalan beriringan bahkan menjadi tren fashion. 

Lebih lanjut, ia menambahkan mencintai budaya mesti dibuktikan dengan tindakan nyata. Hal itu sesuai dengan semangat pramuka dalam mengimplementasikan toleransi atas keragaman budaya bangsa. Pelestarian budaya didukung oleh Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka penting untuk mengembangkan generasi tunas bangsa menjadi lebih baik dan memegang martabat bangsa serta memiliki jati diri yang kuat.

“Kami berharap tidak berhenti pada acara ini saja, namun konsisten ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari,” tandasnya.

Sumber : Humas IAIN Kediri

Penulis : Lukman Hakim

Editor   : Ropingi el Ishaq