The Blog

IAIN Kediri Newsroom – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Kediri menyelenggarakan yudisium Angkatan VI pada Rabu (1/12/2021) pagi di Gedung Sport Center IAIN Kediri. Pada yudisium kali ini, FEBI menghadirkan narasumber utama Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga, Prof. Kacung Marijan.

Dibuka oleh Kepala Bagian Tata Usaha FEBI IAIN Kediri, Mu’min Firmansyah, acara diawali dengan pembacaan SK yudisium yang kali ini mengukuhkan sebanyak 157 lulusan program studi Ekonomi Syariah dan 33 lulusan program studi Perbankan Syariah. Prosesi yudisium kemudian secara resmi ditetapkan oleh Dekan FEBI, Imam Annas Mushlihin, diikuti dengan ucapan selamat dan doa keberkahan atas momen kelulusan ini.

“Prosesi yudisium kali ini bukan berarti merupakan momen terakhir silaturrahim. Nanti akan kita bentuk koordinator alumni IKAFEBI untuk memudahkan tracer study, karena sekarang tidak hanya diukur dari output tetapi dari outcome sehingga dapat membangun kampus lebih baik lagi,” ungkap Dekan FEBI, Imam Annas Muslihin.

Acara yusidium kemudian dilanjutkan dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof. Kacung Marijan. Dengan tema “Menjadi Sarjana Ekonomi yang Berkompeten, Berintegritas, Berkarakter, dan Profesional”, beliau menyampaikan bahwa di era saat ini, ada perlu banyak kompetensi yang perlu dikuasai, di antaranya adalah kemampuan untuk menjadi inovatif dan kreatif. Guru Besar yang juga menjabat sebagai komisaris PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko itu juga menekankan bahwa salah satu hal penting yang perlu dikuasai adalah akhlak.

“Kesuksesan orang itu 50% lebih ditentukan oleh akhlak, attitude, sikap, bukan selalu IP yang tinggi,” ungkap anggota Board of Trustees AMINEF tersebut. “Jangan pernah menganggap enteng/remeh sesuatu yang kecil. Karena jika tidak ada yang kecil, maka yang besar tidak akan ada. Jangan pernah menyepelekan 0,1. Termasuk juga usaha yang kecil di era kompetensi dan kolaborasi ini,” lanjutnya.

Ia juga menambahkan di era kompetensi dan kolaborasi ini, jaringan dibentuk oleh ekosistem, yaitu rangkaian yang mengikat satu sama lain. Berbasis teknologi informasi, ekosistem saat ini membentuk platform-platform baru. Menurutnya, bidang perbankan pun juga terbentuk dari ekosistem. “Yang terpenting adalah Anda dapat membangun ekosistem sendiri,” harap Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya yang juga pernah menjabat sebagai President International Council of Museum Indonesia ini.

Prosesi yudisium kemudian dilanjutkan dengan penyerahan cenderamata dari pihak FEBI kepada Prof. Kacung Marijan serta foto bersama. Para hadirin juga dihibur dengan tarian tradisional yang ditampilkan oleh Duta FEBI. Sebelum ditutup, para wisudawan terbaik dan penulis skripsi terbaik diundang naik ke panggung untuk mendapatkan penghargaan dari Dekan.

Sumber: Humas IAIN Kediri

Penulis: Zuhrufi Latifah

Editor: Ropingi el-Ishaq