IAIN Newsroom – Dosen Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUDA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri, Moh. Asror Yusuf, resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar atau Profesor dalam bidang Pemikiran Islam pada Selasa (22/3/2022) berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 061574/B.II/3/2021. Tercatat, Asror Yusuf merupakan Guru Besar ketiga yang dimiliki oleh IAIN Kediri. Pengukuhan dan orasi ilmiah diselenggarakan di Auditorium Perpustakaan Lantai IV IAIN Kediri yang dihadiri oleh Walikota Kediri, Wakil Bupati Kediri, Ketua PCNU, ISNU, dan PD Muhammadiyah Kota Kediri, serta beberapa kepala sekolah dan madrasah di Kota Kediri. Turut hadir dalam acara tamu undangan dari internal kampus yang meliputi dekan, wakil dekan, kepala dan sekretaris program studi, kepala bagian serta subbagian yang ada di lingkungan IAIN Kediri.
Selain menjadi dosen dalam bidang keislaman, Asror Yusuf juga menjabat sebagai Dekan di Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri. Perjuangan dan dedikasinya untuk menyebarkan nilai-nilai keislaman kepada masyarakat begitu tinggi. Hal ini dapat terlihat dari semangat beliau dalam membagikan ilmu, mulai dari mengajar di kelas, memberikan seminar seputar keislaman, melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Asror Yusuf sangat aktif melakukan penelitian. Lebih dari 15 karya telah dipublikasi, baik dalam bentuk buku, jurnal dan prosiding nasional dan internasional.
Didaulat sebagai Guru Besar dalam bidang Pemikiran Islam, Asror Yusuf memberikan orasi ilmiah yang berjudul “Urgensi Pengembangan Kesadaran Terintegrasi Manusia Modern”. Secara singkat, Asror Yusuf menjelaskan bahwa salah satu tujuan penting pendidikan adalah membangun kesadaran, baik kesadaran level jasmaniyah, rasional, maupun spiritual. Menurutnya, pendidikan yang diberikan tidak hanya berupa pemahaman teoritis tetapi juga latihan (praktik) dalam pengalaman nyata.
Selain itu, Asror Yusuf juga mengangkat peran penting pesantren dalam membangun sebuah kesadaran dalam diri setiap insan beragama. “Pesantren menjadi lembaga pendidikan yang sangat berpeluang untuk mengembangkan kesadaran terintegrasi, baik melalui pemahaman teoritis maupun pengalaman praktis. Pesantren adalah sub-kultur yang memungkinkan melakukan pengkondisian empat kuadran: intensional, keprilakuan, kultur, dan sosial”, tutur Asror Yusuf.
Acara ditutup dengan sambutan sekaligus amanat oleh Nur Chamid selaku Rektor IAIN Kediri. “Bapak Ibu sekalian yang saya hormati, atas nama pimpinan tentu saja kami sungguh sangat terharu, sangat senang, dan mengucapkan selamat dan sukses kepada Prof. Dr. Moh. Asror Yusuf M.Ag., yang hari ini baru saja dikukuhkan sebagai GURU BESAR dalam bidang Pemikiran Islam”, ujar Nur Chamid.
“Kami berharap semoga Pengukuhan Guru Besar ini, semakin menambah kekuatan, peningkatan, serta kualitas akademik di IAIN Kediri. Serta dapat menjadi momentum dan motivasi bagi para pengajar atau dosen IAIN Kediri untuk terus semangat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas diri, agar dalam waktu dekat ini IAIN Kediri bisa segera memiliki Guru Besar-Guru Besar baru dalam berbagai bidang keilmuan”, ujar Nur Chamid.
Sumber: Humas IAIN Kediri
Penulis: Gandi Aswaja
Editor: Ropingi el-Ishaq