IAIN Kediri Newsroom – IAIN Kediri mengirimkan dua delegasi mahasiswi untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Nasional Moderasi Beragama (KNMB) yang diselenggarakan pada tanggal 17 Juli – 26 Agustus 2022 di Papua. Kedua delegasi mahasiswi tersebut bernama Azmi Puspa Dewanti dari Prodi Tadris Bahasa Inggris dan Rizqiya Nidaussa’idah dari Prodi Psikologi Islam. Sementara untuk kegiatan KKN KNMB sendiri diikuti oleh mahasiswa/mahasiswi dari seluruh perguruan tinggi keagamaan negeri (PTKN) se-Indonesia.
Pembekalan KKN KNMB berlangsung selama 3 hari, mulai dari tanggal 7 – 19 Juli 2022 di gedung Aula IAIN Fattahul Muluk Papua. Acara tersebut dibuka langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dan sekaligus anggota Pokja Moderasi Beragama Kementerian Agama RI, Rohmat Mulyana. Menurutnya, program ini merupakan wujud konkret untuk menguatkan karakter keindonesiaan yang plural dan religius.
Sementara, berdasarkan hasil pembagian yang dilakukan oleh Panita KKN KNMB, Peserta KKN ditempatkan di 15 kampung di Provinsi Papua, yang tersebar di 4 kampung di Kota Jayapura, 6 kampung di Kabupaten Jayapura, 5 kampung di Kabupaten Keerom, serta 6 titik kabupaten yang berada di Provinsi Papua Barat.
Dari hasil pembekalan yang diberikan oleh beberapa pemateri yang kompeten, KKN KNMB yang dilaksanakan di Papua menggunakan metode asset based communities development (ABCD). Metode tersebut diharapkan menghasilkan output berupa insan-insan akademis yang moderat dan mendidik para pendamping masyarakat yang siap secara mental dan juga merekatkan ikatan batin antar seluruh stakeholder dari berbagai wilayah di tanah air.
Selain itu, peserta KKN ini juga diharapkan dapat menyampaikan narasi dan konten-konten di media sosial tentang keadaan di Papua yang sebenarnya, menyusun laporan akademik berupa artikel ilmiah tentang moderasi beragama untuk dimuat di jurnal bereputasi, dan menjalani pengabdian masyarakat berbasis riset.
Hal senada disampaikan oleh Achmad Munif selaku Ketua LPPM IAIN Kediri. “Saya berharap bahwa delegasi mahasiswi dari IAIN Kediri dapat turut andil dalam menyelesaikan sebagian problem kebangsaan seperti ekstremisme dan intoleransi. Permasalahan tersebut dapat dikurangi melalui pengembangan konsep moderasi beragama dengan pendekatan kegiatan KKN secara kolaboratif antar PTKN dari berbagai agama yang berbeda.” tutur Achmad Munif.
Masih menurut Achmad Munif dengan memahami dan merasakan betul hidup berdampingan secara damai antar umat beragama dan kultur yang berbeda, tentu itu akan menumbuhkan sikap toleran dan saling menghargai. Dan ini menjadi modal utama dalam membangun karakter keindonesiaan di kalangan mahasiswa.
Sementara Wakapolda Papua, Ramdani Hidayat, pada akhir sambutannya menekankan bahwa dalam menyelesaikan permasalahan di Papua perlu menggunakan pendekatan kemanusiaan (soft approach) melalui kegiatan Binmas Noken. “Untuk itu peserta KKN harus dapat bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan KKN,” ujar Ramdani Hidayat.
Sumber : Humas IAIN Kediri
Penulis : Gandi Aswaja
Editor : Ropingi el-Ishaq