IAIN Kediri Newsroom – Setelah beberapa hari kemarin sempat menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Wakil Bupati Kediri guna membahas sejarah Kerajaan Airlangga, kali ini tim riset kolaborasi antar universitas yang didampingi oleh Wakil Rektor III, Dimyati Huda, kembali berdiskusi mengenai eksistensi Kerajaan Airlangga bersama Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar pada hari Kamis (25/8/2022) di Kantor Walikota Kediri.
Wakil Rektor III IAIN Kediri, Dimyati Huda, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih karena sudah diterima dengan baik. Ia berharap semoga dengan adanya pertemuan ini bisa saling mendukung dalam melakukan pembangunan. Menurutnya, sekarang eranya bukan lagi berkompetesi tapi berkolaborasi. Pada kesempatan kali ini, tim riset kolaborasi yang terdiri dari perwakilan IAIN Kediri, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Udayana (UNUD), dan Universitas Hindu Indonesia (UNHI) sedang melakukan riset mengenai Kerajaan Airlangga. Semoga hasil riset ini dapat memberikan masukan kepada pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan. “Kami berharap riset mengenai Kerajaan Airlangga tidak berhenti di atas kertas saja, akan tetapi riset ini dapat memiliki impact yang riel kepada masyarakat,” terang Dimyati Huda.
Selanjutnya menurut perwakilan peneliti dari Universitas Hindu Indonesia (UNHI), I Ketut Ardhana, menerangkan bahwa sejarah kebesaran Kerajaan Airlangga patut untuk ditelusuri. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui secara detail kisah sejarah dan nilai-nilai kebudayaan yang ditinggalkan oleh Kerajaan Airlangga yang berada di Kediri. Selama ini masyarakat lebih mengenal Kerajaan Majapahit sebagai kerajaan terbesar di Jawa Timur dan Kerajaan Mataram Kuno yang terkenal dengan Candi Prambanannya. Masih menurut I Ketut Ardhana, kebudayaan dan nilai-nilai sejarah yang ditinggalkan oleh Kerajaan Airlangga dapat menjadi daya tarik tersendiri. Jika pemerintah kota dapat menarasikan dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan Kota Kediri dapat menjadi kota sejarah dan pariwisata. “Sepertinya halnya daerah Gianyar yang ada di Bali, sekarang ini menjadi sebuah daerah dengan nilai kebudayaan yang kuat sehingga banyak turis dan wisatawan berdatangan, Kota Kediri menurut saya sangat berpotensi menjadi pariwisata karena memiliki sebuah value (nilai) sejarah yang sangat kuat,” ujar I Ketut Ardhana yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi yang menaungi UNHI.
Adanya kajian mengenai Kerajaan Airlangga direspon positif oleh Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar. Menurutnya, riset yang baik adalah riset yang dapat memberikan dampak riel kepada masyarakat. Apalagi manfaat yang dihasilkan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat baik secara sosial, pendidikan, maupun ekonomi. Saya menginginkan dengan adanya riset ini ada sebuah value (nilai) atau kebudayaan yang dapat diimplementasikan oleh masyarakat Kediri.
“Seperti halnya masyarakat yang ada di Bali, di mana mereka dapat menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada, di mana hal tersebut dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sana,” ujar Abdullah Abu Bakar.
Sumber : Humas IAIN Kediri
Penulis : Gandi Aswaja
Editor : Ropingi el-Ishaq