IAIN Kediri Newsroom – Baznas Provinsi Jawa Timur adalah salah satu lembaga pemerintah yang berperan dalam mengelola dana zakat di provinsi Jawa Timur sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Baznas juga memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan program-program sosial yang dapat membantu masyarakat, seperti program pemberdayaan ekonomi mikro, bantuan pendidikan, bantuan kepada yatim dhuafa’, bantuan kepada lansia, bantuan pembangunan masjid, bantuan kepada orang-orang yang terkena bencana, dan lain sebagainya.
Sementara itu, agar penghimpunan dana zakat bisa berjalan efektif dan efisien. Baznas Jatim membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) pada beberapa instansi pemerintah dan kampus. IAIN Kediri termasuk salah satu institusi pendidikan yang telah memiliki UPZ akan tetapi secara pengelolaan masih terbilang kurang optimal. Oleh karena itu pada Kamis (29/12/2022) pengurus UPZ IAIN Kediri mengadakan agenda sosialisasi kewajiban zakat kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) IAIN Kediri dengan mengundang pengurus Baznas Jatim.
Mengusung tema “Menjadi Lembaga Utama Mensejahterakan Umat” acara yang digelar di Aula Rektorat Lantai IV IAIN Kediri ini diikuti oleh dosen dan tenaga kependidikan. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor IAIN Kediri, Wahidul Anam.
Dalam sambutannya, Wahidul Anam menyampaikan bahwa dana zakat memiliki banyak manfaat. “Semakin banyak menyalurkan zakat semakin banyak manfaat yang bisa dirasakan. Saya berharap dengan adanya kegiatan ini menjadi motivasi kepada Bapak/Ibu semua untuk berzakat agar dana yang dikelola bisa berdaya dan bermanfaat untuk kemaslahatan umat,” terang Wahidul Anam.
Sementara itu, Ali Maschan Moesa selaku Wakil Ketua Baznas Jatim sebelum memulai sosialiasasi mengajak para hadirin untuk bermuhasabah menjelang akhir tahun dengan diiringi syair Abu Nawas, Al I’tiraf. Dalam paparan materinya, Ali Maschan Moesa menyampaikan bahwa setiap hari umur kita semua pasti berkurang dan dosa kita terus bertambah.
Oleh sebab itu perlu menyiapkan bekal. Beliau menututurkan bahwa selama ini masih ada sebagian besar umat Islam yang hanya mementingkan ibadah ritual saja tanpa memiliki empati sosial. Padahal nilai ibadah sosial sama tinggi dengan ibadah ritual. “Jangan sampai sebagai umat Islam kita hanya berfokus pada ibadah ritual seperti sholat, mengaji, dan seterusnya akan tetapi lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai manusia yang memiliki tanggung jawab sosial,” ujar Ali Maschan.
Sumber: Humas IAIN Kediri
Penulis: Gandi Aswaja
Editor: Ropingi el-Ishaq