The Blog

IAIN Kediri Newsroom – Wahyudin Darmalaksana, Dekan Fakultas Ushuludin UIN Sunan Gunung Djati Bandung hadir sebagai pembicara dalam agenda Review Kurikulum Fakultas yang diadakan oleh FUDA IAIN Kediri pada Selasa (14/3/2023), bertempat di aula lt. 3 Fakultas Ushuluddin dan Dakwah.

Dalam sesi sambutan, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri, A. Halil Thahir, menyampaikan acara ini digelar dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas lulusan, disamping untuk menyongsong alih status menjadi UIN yang semakin dekat. Harapannya semoga Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri mampu mengikuti jejak Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati yang telah terakreditasi Unggul.

Dalam paparannya, Wahyudin Darmalaksana menyampaikan “bapenas sedang menyusun RPJM merekomendasikan bahwa mahasiswa harus berkualitas, indikatornya adalah mahasiswa mendapatkan akses pada Perguruan Tinggi yang berkualitas dan prodinya unggul. LPDP tidak akan terserap jika prodinya tidak unggul. Dan prodi unggul akan membuat mahasiswa dapat peroleh akses lebih luas. Para rektor sepakat untuk jihad agar prodi unggul. Aspek di lapangan kerja, mahasiswa harus peroleh Surat Keterangan Pendamping Iajazah (SKPI). Bagaimana agar dapat kriteria Unggul dan mahasiswa mengantongi SKPI? Di UIN Bandung, di semester lima dan enam berisi matakuliah yang bisa dikonversi oleh mahasiswa sesuai dengan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Di UIN Bandung, sebagai uji coba, mahasiswa diberi hak konversi 20 SKS.” Demikian Wahyudin memberikan gambaran.

“Kita tunggu kebijakan Pak Dekan (di Ushuluddin Kediri) untuk toleransi tidak masuk kuliah. Atau untuk afirmasi.” Demikian selorohnya.

Diskusi yang dipandu oleh Sekprodi KPI IAIN Kediri, Lukman Hakim, inipun kemudian dilanjut dengan tanya jawab. Salah satu pertanyaan disampaikan oleh Kaprodi IAT IAIN Kediri, Khaerul Umam, yang menanyakan bagaimana posisi prodi dihadapkan dengan tuntutan untuk meluluskan mahasiswa tepat waktu. Pertanyaan ini kemudian dijawab oleh Wahyudin Darmalaksana dengan berkaca pada kondisi yang terjadi di UIN Bandung yakni dengan menggandeng Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) untuk membantu mensinergikan tujuan fakultas.

“Jadi, kita sebagai fakultas ini mempunyai tanggung jawab untuk meluluskan mahasiswa, tapi ada tekanan juga bagaimana IPK nya harus 3,5 atau di atasnya, tentu dari dekan perlu melakukan evaluasi kepada dosen-dosen pembimbing yang problemnya kadang sulit ditemui. Dan dari sisi mahasiswa juga menggandeng HMJ untuk ikut mewujudkan visi fakultas yakni lulus tepat waktu” Ujar Wahyudin.

Acara ini dikolaborasikan dengan puncak kegiatan Sekolah Menulis Artikel Ilmiah yang telah dilaksanakan sejak Jumat (10/3/2023) secara hybrid. Peserta Sekolah Menulis merupakan delegasi dari masing – masing prodi di Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri, lima mahasiswa dari 35 peserta Sekolah Menulis yang diapresiasi karena berhasil menyelesaikan artikelnya dengan cepat.

Sumber : Humas IAIN Kediri
Penulis : Finaqurrota
Editor : Ropingi El – Ishaq