IAIN Kediri Newsroom — Dalam rangka meningkatkan partisipasi publikasi dan riset di kancah internasional, sivitas akademika IAIN Kediri kembali turut serta dalam International Conference on Islamic Studies yang diselenggarakan di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Mengusung tema “Islam and Digital; Bridging Tradition and Innovations in the Asean Context”, konferensi yang dilaksanakan pada Selasa (18/07/2023) ini diikuti oleh salah satu mahasiswi Studi Agama Agama (SAA) IAIN Kediri.
Nur Maria Setyorini, mahasiswi SAA IAIN Kediri mempresentasikan hasil risetnya dengan tema “Social Relations of the Indonesian Ahmadiyya Movement with Local Communities in Kediri, East Java”.
Tema tersebut diangkat dan diambil dari hasil kajian dan relasi yang secara tidak langsung diikat antara Ahmadiyah dan mahasiswa IAIN Kediri. “Gerakan Ahmadiyah Indonesia (GAI) dan masyarakat lokal memiliki hubungan yang harmonis. Meskipun sebagian masyarakat masih memiliki pandangan Ahmadiyah sebagai ajaran sesat,” ungkap Maria dalam presentasinya.
Namun demikian dalam konteks sosiologis, GAI merupakan bagian tak terpisahkan dari struktur masyarakat. Sejalan dengan teori struktural Fungsional Talcot Parson, yang berpandangan bahwa setiap susunan struktur dalam masyarakat memiliki peran dan fungsinya, dalam hal ini termasuk kelompok Gerakan Ahmadiyah Indonesia sehingga tetap mampu hidup harmonis dengan masyarakat sekitar.
Sebagai informasi, konferensi ini merupakan kerja sama antar tiga perguruan tinggi yakni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura dan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Konferensi ini diikuti oleh 83 presenter dari Indonesia dan Malaysia.
Penulis: Aprilia (Mahasiswa SAA)
Editor: Ropingi el-Ishaq