The Blog

IAIN Kediri Newsroom – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Kediri kembali gelar International Conference on Islamic Economic, Business and Philanthropy (AICIEBP) pada Selasa (31/101/2023) di Auditorium Perpustakaan Lt. 4 IAIN Kediri. Seminar kali ini menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri, yaitu Amnisuhailah binti Abarahan selaku Deputy Dean dari Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam, Asst. Prof. Mahamadaree Waeno selaku Ketua dari ASEAN Center di Indonesia, Prof. Muhamad Nafik Hadi Ryandono selaku Kepala Startup BPBRIN, dan Fatmah dari Universitas Sunan Ampel Surabaya.

Mengusung tema “Building the Network, Opportunities, and Challenges towards the Future World Economics Sharia Center”, acara diawali dengan sambutan oleh Wahidul Anam selaku Rektor IAIN Kediri dan dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama oleh Asst. Prof Mahamadaree Waeno yang menjelaskan materi kolaborasi bisnis syariah dengan institusi finansial. Dalam paparannya, ia menegaskan bahwasanya ia siap menjalin kerja sama bilateral antara IAIN kediri dengan Malaysia.

Paparan materi selanjutnya diberikan oleh Amnisuhailah Binti Abarahan yang disampaikan melalui Zoom Meeting dari Brunei Darussalam. Amnisuhailah menyampaikan materi mengenai hubungan ekonomi syariah dengan pembangunan berkelanjutan sebagai landasan untuk masa depan. Selanjutnya pemaparan materi ketiga diberikan oleh Prof. Muhamad Nafik Hadi Ryandono yang menyampaikan mengenai transformasi ekonomi Islam yang seharusnya berubah yang awalnya kompetisi bisnis menjadi bisnis ta’awun dimana bisnis ini menyelaraskan antara praktik teori ekonomi yang berpedoman pada Al-Qur’an sebagaimana sudah dijelaskan di dalamnya bahwa manusia harus berbagi kepada sesama.

Materi terakhir disampaikan oleh Fatmah dari UIN Sunan Ampel Surabaya. Ia memaparkan topik mengenai integritas prinsip syariah dalam bisnis serta kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Dalam konferensi tersebut Fatmah menyampaikan bisnis syariah memiliki kontribusi besar pada pembangunan berkelanjutan. Sehubungan dengan hal tersebut, ia menuturkan bahwa sebagian pengusaha sering menyebut, “Selama usaha itu tidak bertentangan dengan Al-Qur’an, dengan sunnah, tidak hanya memberi manfaat pada diri sendiri tapi juga memberi manfaat kepada orang lain.”

Sumber: Humas IAIN Kediri
Penulis: Mia Widia Sofiana, Zuhrufi
Editor: Ropingi el-Ishaq