The Blog

IAIN Kediri Newsroom – Rektor IAIN Kediri, Wahidul Anam, melakukan overview anggaran tahun 2023 dan 2024 serta menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2024 kepada para pimpinan di lingkungan IAIN Kediri. Agenda ini dilaksanakan pada Selasa (19/12/2023) di Auditorium Perpustakaan IAIN Kediri dan dihadiri oleh Direktur Pascasarjana, para Dekan Fakultas, serta Ketua dan Kepala Bagian/Unit/Lembaga di IAIN Kediri.

Pada paparannya, Wahidul Anam menyampaikan bahwa DIPA harus dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk memenuhi target-target yang tertuang di dalam Rencana Strategis (Renstra), Perjanjian Kinerja (Perkin), serta peningkatan capaian akreditasi. Seluruh unit/lembaga/bagian perlu mereviu kembali apa yang sudah ditargetkan dalam tiga acuan tersebut.

“Setiap kegiatan yang dilakukan oleh setiap unit kerja diusahakan selalu memperhatikan proses penjaminan mutu yaitu penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pemantauan, dan peningkatan,” tegas Wahidul Anam.

Wahidul Anam juga menekankan kembali terkait siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan) dalam setiap kegiatan untuk meningkatkan tata kelola di IAIN Kediri. Selain itu, Wahidul Anam mengingatkan para pimpinan yang hadir untuk menjadikan renstra sebagai ‘kitab suci’ dalam pengembangan institusi sehingga setiap kegiatan yang direncanakan oleh fakultas/unit/lembaga harus mengacu pada renstra.

“Renstra fakultas dan unit harus mengacu pada Renstra IAIN Kediri (Renstra Institusi). Semua pimpinan di IAIN Kediri harus memahami isi Renstra sebelum menyusun kegiatan dan anggarannya,” tutur Wahidul Anam.

Di samping itu, Wahidul Anam juga mengimbau para pimpinan unit di IAIN Kediri untuk belajar memahami manajemen risiko dan mengimplementasikannya dalam tata kelola perguruan tinggi. Tujuan manajemen risiko ini adalah untuk melakukan mitigasi atau pelacakan sumber-sumber yang berpotensi mengancam tercapainya tujuan organisasi. Proses pelacakan ini dapat dilakukan dengan riset dan analisis prosedural dari setiap aktivitas organisasi, mulai dari proses pelayanan hingga pengelolaan asset.

Memperhatikan evaluasi dan refleksi ini, maka Wahidul Anam menegaskan beberapa hal penting yang perlu dilakukan kedepannya, antara lain terkait peningkatan sarana prasarana, layanan internet, pemenuhan program/software/aplikasi, publikasi nasional dan internasional, serta survei kepuasan layanan terhadap semua sektor.

Selepas pembahasan mengenai pengembangan institusi, Wahidul Anam kemudian menyerahkan dokumen DIPA 2024 kepada para pimpinan fakultas/pascasarjana/lembaga/unit/bagian yang hadir.

Sumber: Humas IAIN Kediri
Penulis: Zuhrufi Latifah
Editor: Ropingi el-Ishaq