The Blog

IAIN Kediri Newsroom – Tim Survei Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Kediri bersama Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) kabupaten Kediri gelar Forum Group Discusison (FGD) di Ruang Rapat Panji Mahardika pada Kamis siang (04/07/2024). Diikuti oleh instansi terkait, FGD ini membahas tentang konsep Kesalihan Sosial yang menjadi fokus survei yang akan dilakukan.

Anik Wuryani selaku Sekretaris Balitbangda yang didapuk membuka FGD menyampaikan bahwa kesalihan tidak hanya urusan agama saja. “Kesalihan ternyata tidak hanya menyangkut aspek keagamaan (ibadah) saja. Dan ternyata bisa diukur.” Lebih lanjut ia mengajak para peserta yang diundang dari beberapa instansi terkait untuk menyimak dan mendiskusikan konsep kesalihan social yang dipaparkan oleh Tim Survei dari IAIN Kediri.

Ropingi, selaku Ketua Tim Survei menyampaikan paparan tentang landasan filosofis pelaksanaan survey kesalihan social. “Pada prinsipnya, manusia adalah makhluk social. Ia makhluk yang bersifat ruhani dan juga jasmani. Pembangunan yang berlandaskan pada dasar negara Pancasila perlu memerhatikan kedua aspek tersebut secara seimbang. Karena Pancasila sebagai landasan filosofis kehidupan berbangsa dan bernegara dirumuskan berlandaskan nilai-nilai luhur bangsa dan agama mencakup dimensi ruhani dan jasmani. Nah, pembangunan manusia di kabupaten Kediri perlu memperhatikan dua hal tersebut. Untuk itulah survey tentang kesalihan social ini dilakukan.”

Selanjutnya, Ropingi menyampaikan tentang variable yang digunakan dalam survey indeks kesalihan social. Menurutnya, ada lima variable yang digunakan, yakni tentang Kesadaran Diri (self awarenes), amanah (accountability), kepedulian (concern), solidaritas (solidarity), dan kerja sama (cooperation). Lima variable tersebut yang akan menjadi focus survey.

Menanggapi pertanyaan peserta tentang berbagai variable kesalihan social dari beberapa daerah yang digunakan dalam melakukan survey kesalihan social, Ropingi menjelaskan bahwa cakupan kajian tentang kesalihan social sangat luas. Perbedaan penggunaan variable pengukuran kesalihan social itu karena adanya perbedaan focus masalah yang hendak diketahui. “Menurut kami, lima variable di atas cukup fundamental dalam kesalihan social,” demikian ia menegaskan.

Taufiq Alamin, selaku Ketua LPPM menambahkan bahwa kajian tentang kesalihan social masuk pada dataran ilmiah. “Kesalihan social akan kita kaji secara ilmiah. Dan masalah ini skupnya lebih besar ketimbang masalah kerukunan. Di beberapa tempat melakukan kajian tentang kerukunan umat beragama, nah kesalihan social lebih dari sekedar kerukunan. Kalau salih pasti rukun.”

Di luar forum, diskusi berlanjut dengan tema kondisi social politik menjelang pilkada yang mulai menghangat. Tantangan survei di tahun politik adalah rentan ‘digoreng’ menjadi isu politik, sehingga harus hati-hati agar tidak menimbulkan prasangka politik yang tidak produktif.

Sumber: Tim LPPM IAIN Kediri
Penulis : Prima ARM (Kont)
Editor : Ropingi el-Ishaq