IAIN Kediri Newsroom – Tenaga Ahli Klinik KUKM (Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah) Jawa Timur, Ruli Kusumahadi, mengatakan kondisi pandemi bukan alasan bagi pengusaha untuk terus produktif dan berkembang.
“Sejatinya seorang pengusaha itu harus mampu dan siap menghadapi, dan menyesuaikan dengan kondisi apapun. Pengusahanya yang menyesuaikan, bukan kondisinya,” jelas Ruli dalam acara Febinar bertemakan Transformasi Bisnis Digital di Era Pandemi, Jumat (14/8).
“Tapi bagaimanapun, harusnya kalau kita sudah terlatih menjadi pengusaha yang benar, dibina yang benar, maka kita akan terbiasa dan sanggup menyesuaikan diri dengan kondisi apapun. Covid bukan tantangan meskipun sesuatu yang baru, hanya butuh penyesuaian,” katanya melanjutkan.
Oleh karena itu, menurut Ruli, inovasi dalam dunia bisnis sangat diperlukan guna mengantisipasi keadaan yang tak terduga.
“Bikin lagi (bisnis) yang baru, bikin lagi yang baru. Sehingga apa, apapun kondisinya akan selalu ada penghasilan. Karena mungkin yang satu akan jatuh, (atau) yang satu akan kesulitan, (dan) yang satunya lagi nanjak,” terangnya.
Wakil Dekan II FEBI (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam), Andriani, yang juga menjadi narasumber, memberikan masukan kepada UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) terdampak kondisi pandemi.
“Ada tujuh jurus yang coba saya sampaikan di sini (Febinar),” ucapnya.
1. Jangan panik dan segera melakukan penyesuaian
2. Pastikan _cash flow_ tetap terjaga
3. Pahami perubahan perilaku konsumen
4. Buat _review product_ serta buat profil usaha
5. Rencanakan ulang anggaran dan pendapatan
6. Buat kanal penjualan
7. Lakukan kolaborasi dan kerjasama.
“Selain itu, jangan lupa satu lagi, adalah bersedekah,” tambahnya.
Sekitar 400 orang peserta hadir dalam Febinar yang dibuka langsung oleh Dekan FEBI Imam Annas Mushlihin. Turut menjadi narasumber Founder KAJI Indonesia, Ari Prabowo.
Sumber : HUMAS IAIN Kediri
Penulis : Andi Sebastian
Editor : Ropingi el Ishaq