The Blog

IAIN Kediri Newsroom – Mengangkat topik penelitian tentang Kerajaan Airlangga, Institut Agama Islam Negeri Kediri (IAIN) Kediri yang tergabung dalam tim riset kolaborasi bersama Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Udayana (UNUD), dan Universitas Hindu Indonesia (UNHI) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama Wakil Bupati Kediri di Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri pada Selasa (23/8/2022).

Selaku Rektor IAIN Kediri, Wahidul Anam, dalam sambutannya ia berharap output penelitian ini selain berupa artikel jurnal juga bisa mengembangkan toleransi dalam kehidupan beragama. Dalam hal ini makna toleransi tidak hanya sebatas formalitas semata akan tetapi toleransi yang bersifat hakiki. Menurutnya, problematika keagamaan menjadi rumit, ketika sudah ada konflik kepentingan yang dibalut dengan agama. Oleh sebab itu konsep agama yang moderat mejadi penting untuk diterapkan.

Masih menurut Wahidul Anam, riset kolaborasi ini dapat menjadi salah satu pemicu temuan yang penting, ternyata nenek moyang kita dulu punya peran yang luar bisa dalam membangun kerajaan. Sebelum kerajaan besar di Jawa Barat dan Jawa Tengah, sudah ada Kerajaan Airlangga Kediri yang luar biasa. “Kalau ditulis dalam bentuk artikel, penelitian ini akan menjadi sesuatu yang luar biasa. Kami berharap Wakil Bupati Kediri dapat memberi akses sehingga info-info yang diperlukan dalam riset ini bisa valid atau sahih sesuai dengan kaidah ilmiah,” ujar Wahidul Anam.

Selaku perwakilan peneliti dari Universitas Hindu Indonesia (UNHI), I Ketut Ardhana, menyampaikan bahwa ini rasanya seperti muncul renaissance kebudayaan karena dulu tidak banyak yang dengar tentang Kerajaan Airlangga Kediri. “Kalau kita lihat budaya sekarang, orang Bali harus berterima kasih karena sudah mendapat value tata krama kebudayaan dari Kediri,” terang I Ketut Ardhana.

Masih menurut I Ketut Ardhana, sekarang ini bukan lagi zamannya kompetisi, tetapi kolaborasi dengan berbagai pihak. Ia juga menyampaikan bahwa kajian-kajian kebudayaan seperti ini harus terus dilakukan supaya dapat menggali nilai-nilai kearifan local (local wisdom).

Melihat kerja keras dan kesungguhan tim riset kolaborasi. Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, bersedia memberikan dukungan secara penuh kegiatan riset ini. Selanjutnya apabila butuh data bisa koordinasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kajian dan kerja samanya.

“Semoga dengan adanya riset kebudayaan ini, kita semua dapat meneladani sikap Raja Airlangga yang bisa memperasatukan nusantara,” tandas Dewi Mariya Ulfa.

Sumber : Humas IAIN Kediri
Penulis : Gandi Aswaja
Editor : Ropingi el-Ishaq