The Blog

IAIN Kediri Newsroom – Ma’had Al Jami’ah Darul Hikmah IAIN Kediri menyelenggarakan Haflah Akhirussanah Ke-VII dengan penuh semarak pada hari Sabtu (15/06/2024). Acara ini menandai kelulusan santri angkatan ketujuh Ma’had IAIN Kediri dan menjadi momen istimewa bagi para santri, orang tua atau wali santri, dan seluruh sivitas Ma’had.

Haflah Akhirussanah Ke-VII berlangsung di Aula Rektorat Lantai 4 dan dihadiri oleh berbagai tamu undangan penting salah satunya yaitu Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, Kyai Haji Abdul Hakim Mahfudz dan Ibu Nyai Lelly Lailiyah. Selain itu Rektor IAIN Kediri, Wakil Rektor, dan Wali Santri juga turut hadir dalam acara ini.

Dalam sambutannya, Rektor IAIN Kediri, Wahidul Anam menyampaikan rasa syukur atas kelulusan yang diraih oleh para santri Mahad IAIN Kediri. Beliau juga berpesan kepada para santri untuk terus belajar dan mengembangkan diri, serta tidak lupa untuk mendoakan para gurunya.

“Hubungan santri dan kyai adalah hubungan sepanjang hayat. Santri yang serius dan benar adalah selalu mendoakan gurunya. Meskipun mondok dua tahun, saya berharap hubungan rohaniyah dengan para kyai-kyai yang ada di IAIN Kediri tidak terputus,” tutur Wahidul Anam.

Adapun sambutan lain disampaikan oleh Gus Rohman selaku wali santri. Beliau menyampaikan rasa terima kasih atas bimbingan yang telah diberikan sekaligus menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pengurus Mahad apabila ada tindakan yang kurang berkenan dari putri-putri mereka. Di akhir sambutannya, beliau memohon doa restu.

“Mohon doanya, putri-putri kami yang sudah menyelesaikan nyantrinya di mahad untuk didoakan tetap semangat mencari ilmu dan tetap semangat untuk menjadi santri. Boleh dibilang, diwisuda di mahad tapi akan boyong ke pondok yang baru sehingga akan menjadi insan yang betul-betul bisa diharapkan masyarakat yaitu berilmu dan beramal sepanjang hayat,” harapnya.

Acara Haflah Akhirussanah diakhiri dengan mauidhoh hasanah dari Kiai Haji Abdul Hakim Mahfudz selaku pengasuh pondok pesantren Tebu Ireng Jombang. Beliau memberikan nasihat kepada seluruh santri yang diwisuda tentang pentingnya mengamalkan ilmu-ilmu yang diperoleh.

“Tidak ada ilmu yang lebih luhur dan lebih tinggi derajatnya daripada ilmu yang diwariskan oleh para Nabi. Dan ilmu yang baik dan bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan,” tutur Gus Kikin, sapaan akrab pengasuh pondok pesantren Tebu Ireng tersebut.

Acara kemudian ditutup dengan doa dan harapan mudah-mudahan di tahun-tahun akademik yang akan datang Ma’had IAIN Kediri lebih gemilang.

Sumber: Humas IAIN Kediri
Penulis: Aulia Nur Widyastuti
Editor: Ropingi el-Ishaq