Cakupan dan semakin rumitnya mobilitas penduduk menjadi tantangan dalam sensus penduduk tahun 2020. Keberhasilan pelaksanaan sensus penduduk tahun 2020 merupakan tanggung jawab seluruh warga negara.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, Agus Puji Raharjo, di Aula Lantai Empat Perpustakaan IAIN Kediri, Rabu (4/12/2019) dalam kegiatan BPS Goes to Campus; Sosialisasi Sensus Penduduk 2020.
Agus Puji Raharjo menilai, untuk menjawab tantangan tersebut sensus penduduk tahun 2020 diperlukan publikasi yang tersegmentasi, masif, efektif, dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat, utamanya adalah kaum milenial yang paham teknologi.
“Apalagi sensus penduduk 2020 mengunakan metode baru. Metode yang sebelumnya kita berkunjung door to door, wawancara langsung. Metode baru ini menggunakan dua cara,” ungkap Agus Puji Raharjo di Perpustakaan IAIN Kediri, Rabu (4/12/2019).
Sensus penduduk 2020 akan menggunakan dua metode yaitu online dan door to door. Dari informasi yang diperoleh, rencananya sensus online akan diadakan bulan Februari dan sensus door to door pada bulan Juli 2020.
Kaum milenial diharapkan berpartisi aktif di sensus penduduk tahun 2020. Melalui acara ini Agus Puji Raharjo berharap adanya getok tular dari para peserta yang hadir. Informasi yang diperoleh agar disampaikan kepada masyarakat yang lebih luas. Peserta yang hadir adalah mahasiswa IAIN Kediri dan mahasiswa sekitar Kota Kediri.
Turut hadir, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Kediri, Ida Indriyati, didampingi oleh Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Dispendukcapil Kota Kediri Noviana Rahmawati.
Wakil Rektor II IAIN Kediri, Munifah, yang juga menjadi narasumber menyebutkan, data di BPS dan Dispendukcapil sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan yang ada di kampus.
Menurutnya, data dari BPS dan Dispendukcapil akan digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan, melakukan penelitian, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan akademik atau pembelajaran.
“Jadi memang kami butuh banget dengan data-data yang ada di BPS maupun data yang ada di Dispenduk,” ungkap Wakil Rektor II IAIN Kediri di Aula Lantai Empat Perpustakaan IAIN Kediri. (as)