Dewan Mahasiswa (Dema) IAIN Kediri sukses selenggarakan acara talkshow Kebudayaan dan Kebangsaan bersama Gus Sabrang Mowo Damar Panuluh pada Jumat (14/10). Acara tersebut diselenggarakan di Auditorium Lantai 4 Perpustakaan IAIN Kediri dengan dihadiri ratusan peserta.
Dalam rangka Dies Natalies IAIN Kediri ini, panitia mengusung tema “Moral and Intellectual Integrity” Dalam acara ini, mereka berharap adanya sinergi dan tambahan ilmu yang dapat diterima para peserta dari berbagai kalangan baik mahasiswa, aktivis, akademisi, atau masyarakat umum.
Ketua Pelaksana, Abdullah Sahal mengatakan jika panitia tidak hanya ingin menyukseskan kegiatan namun juga memberikan motivasi kepada setiap yang hadir. Menurutnya motivasi yang diucapkan putra Cak Nun tersebut berupa kata-kata penuh kajian ilmiah yang dipaparkan untuk mencapai integritas dalam mencari ilmu dalam budaya-budaya baru. “Saya selaku panitia sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang terkait dalam acara ini dan bisa menyukseskan acara yang sangat luar biasa ini,” ujarnya.
Senada dengan Ketua Pelaksana, Koordinator Kementrian Dalam Negeri (Mendagri) Dema, Royan juga mengatakan terima kasih kepada semua pihak. Ia pun juga merasa berkesan dengan apa yang disampaikan oleh pengisi materi tersebut.
“Yang paling saya ingat adalah pesan agar menjadi pemuda yang berintegritas serta inovatif dalam bidang-bidang yang ditekuninya,” ungkapnya.
Vokalis band Letto tersebut memaparkan intelektual dan budaya harus selalu berdampingan. Ia juga memaparkan proses-proses manusia dalam menentukan pilihan dan meraih hasil dari apa yang diperbuat.
Tak lupa Sabrang menuturkan terkait simpleks kompleks multipleks dalam kehidupan. Selain itu ia juga mengingatkan pentingnya etika moral, nilai-nilai kehidupan, dan kesinambungan ketiganya dengan intelektualitas. Karena intelektualitas berdasar hal-hal dasar tersebut akan mudah diterima, mampu berpikir, dan menganalisis keilmuan.
“Kenapa dari dulu kita masih terbelenggu, karena kita lupa kesadaran diri itu menjadi pemecah masalah untuk kita sebagai bangsa Indonesia sendiri,” tuturnya saat mengisi acara.
Di akhir acara Gus Sabrang menyanyikan lagu Ruang Rindu dan Sebelum Cahaya milik band-nya, Letto. Terlihat para peserta sangat antusias dengan menyanyikan lagu itu bersama-sama. Lagu lama dengan konsep modern dan pendekatan ketuhanan itu mampu menyihir para peserta yang hadir hingga terharu dan meneteskan air mata.
Penulis: Ahmad Eko Hadi (Prodi Tadris Bahasa Inggris)
Editor: Zuhrufi Latifah