IAIN Kediri Newsroom – Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Kediri sukses menyelenggarakan Seminar Internasional dengan tema A Blueprint for Integration-Moderation “Paradigm in the Knowledges of Ushuluddin and Da’wa,” pada Rabu (30/11/2022). Kegiatan ini digelar secara hybrid yang dipusatkan di Auditorium Perpustakaan Lantai IV IAIN Kediri.
Menghadirkan beberapa narasumber terkemuka dari dalam maupun luar negeri, yakni Ahmad Zainul Hamdi (UIN Sunan Ampel), M. Mukhsin Jamil (UIN Walisongo), dan MD Noor Bin Hussin (Kolej Universiti Islam Antarbangsa Selangor Malaysia). Acara ini tampak semarak karena diikuti ratusan peserta baik dari unsur dosen maupun dan mahasiswa IAIN Kediri.
Sementara itu, Rektor IAIN Kediri, Wahidul Anam, dalam sambutannya menyampaikan bahwa untuk menghasilkan sebuah penelitian yang komprehensif perlu adanya integrasi dari berbagi disiplin ilmu. “Sekarang zaman era kolaborasi, jangan sampai ada lagi dikotomi lagi antara ilmu pengetahuan umum dan agama. Harapannya penelitian-penelitian yang nantinya dipublikasikan pada jurnal internasional dapat mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu,” pungkas Wahidul Anam.
Selanjutnya Ahmad Zainul Hamdi yang didapuk sebagai narasumber menyampaikan pentingnya membaca (Iqra’) bagi generasi muslim. Menurutnya saat ini masih banyak sekali umat muslim yang salah dalam membaca dan memahami ayat-ayat Allah. Hal ini yang membuat umat islam tertinggal jauh dari negara-negara barat dalam bidang sains dan teknologi.
“Padahal selama ini Allah sudah sering mengatakan bahwa alam semesta juga termasuk dalam ayat-ayat Allah yang tidak tertulis (Kauniyah). Sehingga sebenarnya ketika kita mengkaji sains dan teknologi bukan berarti tidak islami. Seringkali kita melihat orang yang berlajar ilmu alam, biologi, rantai DNA nyamuk tidak mendapat apresiasi seperti mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an,” pungkas Ahmad Zainul Hamdi yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kemahasiswaan UIN Sunan Ampel Surabaya.
Sementara itu, M. Mukhsin Jamil, selaku narasumber kedua menyampaikan tentang pentingnya sebuah perguruan tinggi memiliki strategi pengembangan kelembangaan. Mulai dari tata kelola sumber daya manusia, tata kelola institusi, pengembangan kurikulum, program studi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ia juga menekankan bahwa pentingnya sebuah kurikulum yang terintegrasi dengan tridahrama perguruan tinggi mulai dari pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Kemudian pada kesempatan kali, MD Noor Bin Hussin, menyampaikan manfaatnya sebuah kajian keislaman yang diintegrasikan dengan bidang-bidang lain. Ia menegaskan bahwa sebuah integrase tidak berhenti pada keilmuwan saja, akan tetapi juga harus memiliki output yang manfaat kepada masyarakat.
Sumber: Humas IAIN Kediri
Penulis: Gandi Aswaja
Editor: Ropingi el-Ishaq