IAIN Kediri Newsroom — Lembaga Senat Mahasiswa (SEMA) Institut Agama Islam Negeri Kediri menyelenggarakan seminar moderasi beragama yang dilanjutkan dengan kegiatan government school pada Selasa s.d. Kamis (28-30/06/2024). Diikuti oleh para mahasiswa IAIN Kediri, kegiatan ini merupakan bentuk upaya untuk merespons isu mengenai pendidikan sebagai kebutuhan tersier.
Seminar Moderasi Beragama dan Government School merupakan salah satu program kerja dari lembaga Senat Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Kediri yang bertujuan untuk merespons isu-isu krisis seperti konflik identitas antaragama maupun sesama agama. Selain itu, SEMA IAIN Kediri juga mengkaji isu-isu legislatif yang berkaitan dengan Hak Asasi Manusia di Indonesia. Latar belakang diadakannya acara ini adalah untuk merespons berbagai isu hangat yang terjadi di masyarakat.
M. Jauhar Nafis, Ketua Senat Mahasiswa IAIN Kediri sekaligus penanggung jawab acara menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan membangun sikap dalam pengambilan kebijakan serta mampu menyesuaikan kebijakan yang ada di akar rumput. Seminar ini diisi oleh dua narasumber yaitu Taufik Alamin, dosen dan ketua LP2M IAIN Kediri, serta Pdt. Mario Gunawan, pendeta dari GKI Kediri.
Topik yang dibahas dalam seminar meliputi pola kepemimpinan Gus Dur, moderasi beragama di Indonesia, kondisi sosial, dan situasi umat beragama di Indonesia. Seminar ini juga bertujuan untuk menghindari diskriminasi agama dan memperjuangkan Hak Asasi Manusia.
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan kegiatan government school yang dipimpin oleh Muhammad Aji Prayogo S sebagai ketua pelaksana dengan pembahasan materi bertema “Equality Before The Law” yang berarti semua manusia sama dan setara di hadapan hukum. Persiapan kegiatan ini diawali dengan bedah isu oleh komisi legislasi dan BPH Senat. Beberapa isu yang menjadi titik fokus adalah masalah legislatif di Indonesia, HAM, dan moderasi beragama.
Dimyati Huda selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAIN Kediri, menyatakan bahwa acara ini merupakan hal baru di SEMA IAIN Kediri dan berharap ada tindak lanjutnya. Beliau juga menegaskan bahwa Senat berupaya mengajak para mahasiswa berpikir lebih akademis di tengah krisis membaca yang terjadi di Indonesia.
Dimyati juga berharap agar kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan sekolah-sekolah berikutnya. Menurutnya, Senat memiliki pemikiran yang melompat karena mampu mengawali gerakan untuk prodi baru kepemerintahan, menjadikan sekolah kepemerintahan sebagai cikal bakal di IAIN Kediri.
Dilaksanakannya acara ini mengundang berbegai respon positif dari para peserta. Shoffa dari Fakultas Ushulludin dan Dakwah menyampaikan kesannya atas pelathan ini.
“Pelatihan ini membangunkan pandangan terhadap dunia perpolitikan dan mengundang minat dari berbagai sektor mahasiswa,” sebutnya.
Sementara itu, Restu dari Fakultas Syariah menilai bahwa kegiatan ini perlu dilakukan terutama untuk mahasiswa.
“Sekolah Government sangat penting dan sangat diwajibkan bagi mahasiswa. Materi yang disampaikan menjaga harkat dan martabat kita di depan hukum,” tuturnya.
Sumber: SEMA IAIN Kediri
Penulis: Latifa Anggraeni
Editor: Zuhrufi Latifah