The Blog

IAIN Kediri Newsroom – Acara AICIS tahun 2022 yang diselenggarakan di Lombok dan Bali resmi ditutup tadi malam (03/11) oleh Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid. Rangkaian acara penutupan yang digelar di Ball Room Four Point Hotel Ungasan Bali dihadiri oleh Plt. Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Syafi’i, Anggota Sterring Commite AICIS, Musahadi, tuan rumah AICIS yaitu Rektor UIN Mataram, Masnun Tahir, dan Universitas Hindu Negeri I Gusti Sugriwa Denpasar Bali, I Gusti Ngurah Sudiana, serta ratusan peserta dan undangan. Seremoni penutupan yang digelar selama lebih kurang satu setengah jam diikuti oleh para audience secara hikmat.

Hadir dalam rangkaian acara penutupan tersebut para peneliti yang mempresentasikan hasil penelitiannya, para rektor dan wakil rektor PTKIN, tamu undangan, serta mahasiswa perguruan tinggi setempat. Turut hadir dari IAIN Kediri adalah Ketua Senat Institut, Nur Ahid, dan Wakil Rektor 2, Muhammad Muhaimin.

Anggota Sterring Commite AICIS tahun 2022 ini, Musahadi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa gelaran ilmiah ini merupakan bagian dari upaya untuk mendefinisikan suatu permasalahan yang sedang dihadapi. Beliau memberikan ilustrasi dengan iklan minuman yang disuguhkan dalam bentuk tiga gambar. Paling kiri gambar orang kehausan, di tengah gambar orang minum, dan di kanan gambar orang segar bugar sehabis minum. Saat gambar iklan tersebut dibaca dari arah kiri ke kanan, menghasilkan pesan positif. Tetapi saat gambar tersebut dibaca dari kanan ke kiri, maka iklan tersebut menyampaikan pesan yang sebaliknya, yakni orang kehausan setelah minum produk minuman yang diiklankan. “jadi forum AICIS ini adalah suatu ikhtiar untuk mendefinisikan masalah yang sedang kita hadapi”, demikian tegasnya.

Pada sambutan berikutnya, Plt. Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Syafi’i, menegaskan bahwa AICIS diselenggarakan dengan melibatkan semua unsur agama sebagai bentuk dari perwujudan moderasi beragama. “Diawali dengan pengakuan adanya yang lain, kemudian menghargai, menghormati, memberikan hak-hak yang lain sebagaimana kita menuntut hak kita, dan sekaligus siap untuk bekerja bersama. Dan ini sudah kita buktikan melalui AICIS ke 21 di tahun 2022 ini,” tegasnya di awal sambutan.

“Pelaksanaan AICIS di dua tempat dan dua waktu, serta berdekatan dengan pelaksanaan G20 dan R20 ini kita ingin memberikan pesan kuat kepada dunia bahwa di Indonesia kajian-kajian keagamaan, kajian Islam hadir dan telah mapan. Itu yang kita suarakan kepada dunia”, jelasnya lebih lanjut.

Sementara, wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid memberikan beberapa catatan tentang pelaksanaan AICIS di tahun 2022 ini, “yang pertama, saya menyakini dan memiliki harapan bahwa Islamic Studies akan menjadi barometer kajian Islam dengan mengangkat isu-isu penting dan visioner. Kedua, kementerian agama memiliki tugas dan tanggungjawab untuk memajukan kehidupan agama di Indonesia. Ketiga, saya yakin Indonesia dapat pemimpin dunia Islam untuk mempromosikan Islam moderat. Keempat, umat Islam Indonesia mampu mengikuti akselerasi perkembangan teknologi yang sangat pesat, yakni industry 4.0 dan society 5.0 yang berbasis pada big data, internet of things, dan artificial intelligent.”

Selain didukung oleh pemerintah daerah, gelaran AICIS ini mendapatkan sambutan hangat dari perguruan tinggi-perguruan tinggi setempat, dengan menghadirkan para mahasiswanya dalam kegiatan AICIS, serta menampilkan karya seni budaya local Bali, seperti tarian ‘Sangara Bumi’ yang disuguhkan di tengah acara seremoni penutupan untuk menghibur audien yang hadir.

Sumber : Humas IAIN Kediri
Penulis : Ropingi el Ishaq
Editor : –