IAIN Kediri Newsroom – Reporter Kompas TV Cindy Permadi membagikan pengalamannya selama menjadi Jurnalis di Kompas TV dalam kegiatan workshop presenter yang diadakan oleh Laboratorium Komunikasi IAIN Kediri, Sabtu (26/9) pagi.
Dalam seminar yang diadakan secara daring tersebut, Cindy mengatakan, memang jurnalis tidak dapat mengendalikan gangguan dari luar. Oleh karena itu, sikap professional dan tidak mudah terbawa emosi mutlak diperlukan.
Kata perempuan alumni Univertas Padjadjaran ini, jika jurnalis tidak dapat mengontrol emosi dengan baik, akan berimbas kepada penyampaian informasi dan netralitasnya dalam meliputi.
“Jangan terbawa emosi, kita jadi jurnalis engga boleh baper. Kita mau menyampaikan informasi secara netral. Kalau kita baper, kita jadi bisa menyampaikan informasi yang menggiring opini, kita tidak boleh beropini, kita harus tetap menyampaikan itu (informasi) apa adanya,” Kata Cindy.
“Jurnalis bisa salah, tapi engga boleh bohong. Jurnalis kalau salah bisa membenarkan, itu juga udah diatur gimana caranya,” lanjutnya.
Untuk diketahui, Cindy Permadi merupakan reporter Kompas TV yang sempat viral pada tahun 2019 lalu. Ia menjadi perbincangan lantaran aksinya dalam melaksanakan tugas live report ditengah kerusuhan pada 22 Mei di Jakarta.
Kepala Laboratorium Komunikasi IAIN Kediri, Ropingi, selaku penyelenggara menyebutkan, kegiatan workshop presenter untuk mendorong mahasiswa agar lebih tertantang untuk mengembangkan kreatifitasnya di bidang jurnalistik televisi.
“Perkembangan teknologi broadcast begitu pesat membuat dinamika jurnalistik televisi berjalan begitu cepat. Nah moment seperti ini diharapkan menjadi sarana mempersempit gap (jarak) pengetahuan yang diajarkan di kampus dengan realitas di lapangan,” ucap Ropingi.
Bertemakan “Sisi Lain dan Tantangan Jurnalis Televisi” acara ini diikuti ratusan peserta. Selain Cindy Permadi, turut menjadi narasumber Reporter Kompas TV Kediri Ifa Yunika. Sebagai alumni Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Kediri, Ifa Yunika, memanfaatkan kesempatan ini untuk berbagi pengalaman kepada para peserta tentang bagaimana menggali dan menyiarkan informasi melalui media televisi kepada khalayak luas.
Sumber: HUMAS IAIN Kediri
Penulis : Andi Sebastian
Editor : Ropingi el Ishaq