IAIN Kediri Newsroom – Sangat disayangkan masih banyak sekolah-sekolah yang kurang familiar dengan Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN PTKIN). Padahal peluang ( acceptance rate) melalui jalur ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Melihat kondisi yang demikian, Tim Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) IAIN Kediri bergegas untuk memberikan sosialisasi mengenai sistem seleksi masuk perguruan tinggi kepada sekolah-sekolah. Salah satu bentuk ikhtiar yang dilakukan dengan mengundang para Guru Bimbingan Konseling (BK) SMA/MA/SMK Se-Blitar Raya. Harapannya dengan adanya sosialisasi ini semakin memperkaya referensi para guru-guru dalam memberikan pengarahan dan pembinaan kepada siswa-siswinya yang hendak mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi.
Bertempat di Aula SMK Islam 1 Kota Blitar, kegiatan sosialisasi yang digelar pada Kamis (12/1) siang dengan dihadiri puluhan Guru Bimbingan Konseling (BK) berlangsung sangat interaktif. Terlihat ada banyak pertanyaan yang disampaikan oleh para peserta terkait sistem seleksi, daya tampung untuk masing-masing prodi, akreditasi prodi, standart penilaian seleksi, peluang beasiswa, timeline seleksi SPAN PTKIN, dan syarat-syarat dokumen yang perlu dipersiapkan untuk mengikuti seleksi SPAN.
Pada kesempatan ini, Rektor IAIN Kediri, Wahidul Anam, memberikan gambaran secara umum tentang benefit yang akan didapatkan ketika kuliah di IAIN Kediri, yakni tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan pada bidang studi yang diambil saja akan tetapi juga mendapatkan bekal ilmu keagamaan. Selain itu beliau juga menjelaskan bahwa di sekitar area kampus terdapat banyak sekali pondok pesantren yang dapat dijadikan sebagai tempat tinggal sekaligus tempat untuk memperdalam ilmu agama.
Kemudian secara biaya yang dikeluarkan juga relatif murah, ketika para mahasiswa memilih untuk berkuliah di IAIN Kediri. Ada banyak sekali peluang beasiswa yang dapat diakses oleh mahasiswa mulai dari beasiswa prestasi akademik dan non akademik, beasiswa tahfidz, beasiswa kitab kuning, dan beasiswa KIP-Kuliah. Sementara itu selain beasiswa juga ada kesempatan untuk para mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi untuk mengajukan keringanan biaya kuliah atau Uang Kuliah Tunggal (UKT).
“Saya berharap kepada para bapak ibu semua yang hadir di sini untuk terus memotivasi para siswa-siswa untuk bisa berkuliah minimal S1. Jangan sampai ada siswa yang memiliki semangat belajar tinggi tapi takut kuliah karena tidak memiliki biaya. Hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memberikan pengarahan, bimbingan dan motivasi agar anak-anak bisa terus memiliki cita-cita yang tinggi,” ujar Wahidul Anam.
“Tentu hal ini bukan sesuatu hal yang mudah, akan tetapi ini menjadi sesuatu hal yang sangat bernilai. Pada saat mereka nanti sukses meraih cita-citanya, jasa bapak ibu semua akan terus dikenang karena telah memberikan arahan dan motivasi kepada mereka untuk terus berkuliah ditengah keterbatasan yang dimiliki,” terang Wahidul Anam.
Sumber : Humas IAIN Kediri
Penulis : Gandi Aswaja
Editor : Ropingi el-Ishaq