IAIN Kediri Newsroom – Tahun 2020 merupakan tahun pertama bagi IAIN Kediri akan meluluskan mahasiswa dengan basis kurikulum KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia).
Demikian penjelasan yang disampaikan oleh Wakil Rektor I IAIN Kediri, Ahmad Subakir, di Aula Ushuluddin pada kegiatan Rapat Dosen FUDA (Fakultas Ushuluddin dan Dakwah) IAIN Kediri Rabu (19/02/2020).
“Ada beberapa ciri dan penanda, kurikulum KKNI ini. Satu diantaranya adalah, kita diwajibkan untuk membuat SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah)”, terang Ahmad Subakir.
Sebelum menentukan SKPI, IAIN Kediri telah melakukan studi banding ke Malang dan Yogjakarta.
“Kita (akan) mengakomodir Jogja, juga sekaligus mengakomodir Malang. Bagaimana memberikan SKPI kepada mahasiswanya”, tambah Ahmad Subakir.
Wakil Rektor I menjelaskan, tahun ini merupakan tahun toleransi terakhir untuk mengeluarkan SKPI. Konsep SKPI yang akan diberikan oleh IAIN Kediri mencakup kecakapan yang diperoleh mahasiswa di dalam maupun di luar kampus.
Dalam mengeluarkan SKPI, menurut Ahmad Subakir diperlukan verifikator. Tugas verifikator akan dibebankan kepada Kepala Program Studi bersama Sekertarisnya. Sebelumnya, IAIN Kediri telah menerapkan kurikulum KKNI pada tahun 2016.
Dekan FUDA IAIN Kediri, Moh. Asror Yusuf, menyampaikan, acara ini bertujuan guna evaluasi serta sosialisasi program perkuliahan yang akan segera dimulai pada 24 Februari 2020 mendatang.
Hadir juga dalam kegiatan, Kepala Biro AUAK (Administrasi Umum, Akademik, dan Kemahasiswaan), Rektor IAIN Kediri bersama seluruh Wakil Rektor IAIN Kediri. (red. humas/as)