Kediri, 18 Sept 2019—Bertempat di ruang pertemuan Balitbang Pemkot Kota Kediri, pada tanggal 18 September 2019, tim Peneliti IAIN Kediri mempresentasikan hasil penelitian tentang Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) Kota Kediri tahun 2019. Penelitian ini merupakan bagian dari kerjasama antara IAIN Kediri dengan Badan Perencanaan Pembangungan, Penelitian, dan Pengembangan Pemkota Kediri yang sudah terjalin selama dua tahun terakhir. Pada tahun 2018, IAIN Kediri telah melakukan penelitian indeks KUB di Kota Kediri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks KUB di Kota Kediri berada di angka 3.76 (Tinggi).
Penelitian serupa dilakukan pada tahun 2019 untuk mengetahui perkembangan indeks KUB di Kota Kediri, khususnya pasca Pemilu 2019 yang memunculkan polarisasi identitas masyarakat di Indonesia, khusunya identitas keagamaan. Kota yang mengusung tag-line “Harmoni Kediri dan The Service City” tentu tidak lepas dari dinamika politik tersebut. Indeks KUB bisa menjadi tolak ukur sejauh mana slogan tersebut beresonansi di tengah kehidupan masyarakat Kota Kediri yang sangat beragam. Dari paparan peneliti, indeks KUB di Kota Kediri tahun 2019 mengalami sedikit peningkatan (3.91) dari tahun sebelumnya. Dr. Wahidul Anam, Warek III IAIN Kediri, mengatakan dalam sambutannya bahwa kerjasama dengan Pemkot ini merupakan implementasi dari visi dan misi IAIN Kediri untuk ikut berperan aktif dalam meningkatkan indeks pembangunan masyarakat di Kota Kediri. ‘Kami berharap kerjasama ini bisa terus berlanjut di tahun-tahun ke depan dalam bentuk kegiatan-kegiatan kolaboratif antar kedua institusi. Senada dengan Warek III IAIN Kediri, Sugeng Rahayu P, Kabid Litbang Barenlitbang Kota Kediri mengapresiasi kerjasama yang sudah berlangsung. ‘Kita berharap dari Indeks KUB ini akan lahir program-program riil di masyarakat demi terciptanya Kota Kediri yang semakin aman, guyub dan rukun.’ Ia menambahkan bahwa program ini sangat mendukung visi Walikota Kediri. (mfr)