IAIN Kediri Newsroom – IAIN Kediri berpartisipasi dalam acara Pelepasan KKN Persemakmuran eks-IAIN Sunan Ampel tahun 2024 pada Selasa (09/07/2024) di Pendopo Kabupaten Bondowoso. Dalam kegiatan KKN ini, sebanyak sepuluh mahasiswi IAIN Kediri turut serta sebagai peserta KKN yang akan terjun ke enam desa di Kabupaten Bondowoso.
Kegiatan pelepasan secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso, Haeriyah Yuliati. Dalam sambutannya beliau meminta agar mahasiswa menjadi agen dari perubahan dan dapat membantu kemajuan bagi masyarakat.
“Mahasiswa KKN diharapkan mampu mengidentifikasi kebutuhan dan permasalahan yang ada di masyarakat, sehingga nantinya bisa membantu pemerintah daerah dalam menentukan kebijakan. Beberapa permasalahan yang terjadi yaitu kemiskinan ekstrem, stunting yang tinggi, dan angka pernikahan dini yang lumayan besar. Diharapkan juga, KKN dapat diorientasikan sebagai sarjana pendamping yang dapat membantu masyarakat menjadi lebih maju melalui program-program yang akan dilaksanakan dengan menyesuaikan kondisi dan situasi dalam masyarakat,” tuturnya.
Haeriyah juga berharap bahwa para peserta KKN dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan.
“Mahasiswa harus memperkaya diri dengan berbagai pengetahuan dan meningkatkan kualitas sehingga dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi suksesnya pembangunan,” pungkasnya.
Kegiatan pelepasan ini diikuti oleh 96 peserta KKN Persemakmuran dari 9 PTKIN eks-IAIN Sunan Ampel yakni IAIN Kediri, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, IAIN Ponorogo, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, IAIN Madura, UIN Mataram, dan UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda.
Pada KKN tahun 2024 ini, IAIN Kediri mendelegasikan sepuluh mahasiswi untuk berkontribusi dalam program KKN Persemakmuran. Sepuluh mahasiswa tersebut yakni Maulidiah Cholifaturrohimah (PAI), Anti Khoiriyati (PAI), Mei Dwi Kurniasari (MBS), Binti Sulistiyowati (PSI), Dhini Az Zahro (AKS), Fitri Bhernolda Anggraeni (PS), Khusnul Maryana (TBI), Rani Ajeng Pangesti (TBI), Deva Juanita Abidah Sukardi (PSI), dan Shokwatul Aghniyah’(PSI).
Dengan partisipasi aktif dalam KKN ini, IAIN Kediri berkomitmen untuk mengabdikan diri kepada masyarakat dan ikut menjawab tantangan sosial yang ada di Bondowoso.
Sumber: Humas IAIN Kediri
Penulis: Maulidiah Cholifaturrohimah
Editor: Ropingi el-Ishaq