“Islam tunggal secara teologis, akan tetapi secara sosiologis tidak,” kata Mohammad Soehadha. Maksud dari statement tersebut adalah Agama Islam jika dipandang secara teologis dapat dimaknai tunggal yaitu Agama Islam itu sendiri, akan tetapi secara sosiologis dan realitas di lapangan Agama Islam memiliki beberapa aliran.
Lebih lanjut Mohammad Soehadha menjelaskan dan memberikan contoh tentang penelitian yang pernah dilakukan oleh Clifford Geertz di Mojokuto yang sebenarnya adalah Pare. “Secara teologi orang Pare, agamanya Islam tetapi secara sosiologis, ada abangan, santri, dan priyayi. Karena cara melihatnya (Geertz) pada realitas objek,” ucap Mohammad Soehadha di aula lantai tiga gedung Fakultas Ushuluddin dan Dakwah(FUDA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri.
Mohammad Soehadha, Ketua Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI), diundang ke IAIN Kediri dalam rangkaian acara Studium General bertemakan “Sosiologi Agama dan Tantangan Modernisme” yang diadakan oleh Program Studi Sosiologi Agama (SA) Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUDA) IAIN Kediri Rabu (09/10/2019).
Menurut Soehadha, agama menjadi faktor yang memiliki andil yang besar dalam kehidupan umat manusia. Semua sendi kehidupan terdapat unsur agama di dalamnya seperti, ekonomi, politik, seni, dan budaya. Agama telah menjadi sebab terdekat dari tindakan sosial manusia. Memahami kehidupan sosial tidak akan efektif tanpa mengkaji atau mengkaitkan dengan religiusitas. “Melakukan analisis problem sosial, tidak akan sempurna ketika kita tidak memasukan agama di dalamnya,” terang Mohammad Soehadha.
Dalam sambutannya Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUDA) IAIN Kediri Moh. Asror Yusuf mengatakan, kuliah tamu dapat dijadikan sarana untuk mengingat kembali teori-teori yang sudah dipelajari. “Mahasiswa Sosiologi Agama tidak boleh ketinggalan dengan perkembangan zaman, tetapi tidak boleh melupakan lokalitas dan kearifan lokal,” kata Moh. Asror Yusuf di aula lantai tiga gedung Fakultas Ushuluddin dan Dakwah(FUDA) IAIN Kediri.
Kegiatan Studium General ini dihadiri oleh 200 orang peserta dan turut hadir Ketua Program Studi Sosiologi Agama (SA), Taufik Alamin serta dimoderatori oleh Sekretaris Prodi Sosiologi Agama, Khaerul Umam.
Salah satu peserta Studium General, Nur Janatin, mahasiswa SA IAIN Kediri mengungkapkan alasannya hadir dalam kegiatan dikarenakan tertarik dengan tema yang diangkat dan dia ingin tahu bagaimana peran mahasiswa sosiologi pada masa sekarang.
Mohammad Soehadha, selain menjadi narasumber dalam Stadium General juga dijadwalkan ikut melaunching Laboratorium Sosiologi Agama, eLSAGa bersama Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah(FUDA) IAIN Kediri dan Kaprodi Sosiologi Agama IAIN Kediri Rabu (09/10/2019). as