UINSW Newsroom – Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Islam Negeri Syekh Wasil Kediri mulai dilaksanakan pada awal Juli hingga pertengahan Agustus 2025 mendatang. Sebagai permulaan, dilakukan prosesi penerimaan mahasiswa KKN 2025 UIN Syekh Wasil Kediri oleh Walikota Kediri di Aula Joyoboyo Pemkot Kediri, Selasa (08/07/2025).
Dalam kesempatan tersebut Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syekh Wasil Kediri, Taufik Alamin menyampaikan bahwa terdapat 100 mahasiswa yang terbagi menjadi lima kelompok berdasarkan tema yang berbeda. Taufik menyebut bahwa setiap kelurahan penempatan KKN mahasiswa ditetapkan dengan tema yang berbeda, yaitu Kelurahan Rejomulyo (Kampung Zakat), Kelurahan Ngronggo (Kampung Halal), Kelurahan Mojoroto (Kampung Moderasi), Kelurahan Pakelan (Kampung Moderasi), dan Kelurahan Burengan (Kampung Moderasi).
“Kita ingat bahwa Kota Kediri sangat plural, berlainan etnis dan dapat guyub rukun. Ini menjadi tugas mahasiswa untuk belajar dan membantu bagaimana peningkatan pemahaman moderasi beragama. Kaum muda harus mendapatkan wawasan moderasi untuk masa depan,” sebut Taufik.
Ia menambahkan bahwa kehadiran Halal Center UIN Syekh Wasil Kediri di wilayah Ngronggo akan memperkuat implementasi program kerja para mahasiswa untuk mengembangkan produk halal beserta inovasinya.
Rektor UIN Syekh Wasil Kediri, Wahidul Anam, yang juga turut hadir dalam acara tersebut berpesan kepada para mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan KKN ini untuk belajar berbagai hal, utamanya terkait tata kelola pemerintahan yang telah dijalankan dengan sangat baik oleh Pemerintah Kota Kediri.
“Saya berharap kepada mahasiswa untuk selalu bertanya, selalu belajar, selalu mengamati kegiatan yang bisa kita lakukan dalam proses membangun Kota Kediri sehingga Saudara bisa mengambil pelajaran apa yang Saudara bisa lakukan dalam kehidupan bermasyarakat,” ucap Wahidul Anam.
“Indeks Kerukunan Umat Beragama Kota Kediri selalu berada di peringkat teratas. Ini bisa menjadi contoh. Bisa dipraktikkan di lingkungan masing-masing tempat Saudara berasal. Ini merupakan satu kesempatan untuk belajar menghadapi situasi yang beragam dari sisi keyakinan serta budaya,” tambahnya.
Penerimaan mahasiswa KKN diwakilkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Moh. Anang Kurniawan. Menyampaikan pesan dari Walikota Kediri yang berhalangan hadir, Anang menyebut bahwa pemilihan lima kelurahan dengan tema yang beragam menjadi wujud sinergi pemerintah daerah dengan institusi pendidikan dalam membangun Kota Kediri.
“Saya secara pribadi dan atas nama Kota Kediri menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada UIN Syekh Wasil Kediri atas dipilihnya Kota Kediri sebagai lokasi KKN. Adanya KKN tematik ini menjadi salah satu wujud sinergi pemerintah daerah dengan institusi pendidikan untuk saling melengkapi dan berkontribusi membangun Kota Kediri semakin keren dan sustainable,” ucap Anang.
“Saya yakin pengabdian selama 45 hari akan tetap berkesan bagi mahasiswa yang terjun di lima kelurahan, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga berdampak pada kemajuan Kota Kediri. Pesan kami, berkolaborasilah dengan mahasiswa lintas prodi dan terlibat dalam berbagi kegiatan, senantiasa membuka diri karena pembelajaran bisa datang dari mana saja. Jaga adab, sikap, dan patuhi aturan dan norma pada masing-masing lokasi yang ditempati. Saya harap kegiatan ini menjadi pilot project yang sukses dan dapat berlanjut di masa mendatang untuk Kota Kediri yang lebih MAPAN,” pungkas Anang.
Dengan diterjunkannya mahasiswa untuk melaksanakan KKN di Kota Kediri, Wahidul Anam berharap bahwa program KKN UIN Syekh Wasil Kediri dapat mewujudkan program Kampus Berdampak yang bisa dirasakan oleh masyarakat Kediri dan sekitarnya.
Penulis: Zuhrufi Latifah | Editor: Ropingi el-Ishaq