UINSW Newsroom — Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Syekh Wasil Kediri menerima kunjungan benchmarking dari Institut Agama Islam (IAI) Hasanuddin Pare pada Selasa (1/7/2025). Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk berbagi praktik baik, khususnya dalam penguatan sistem penjaminan mutu internal berbasis siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan).
Rombongan IAI Hasanuddin dipimpin oleh Wakil Rektor I, M. Adib Hamjawi, bersama Wakil Rektor II, Ali Muchasan, Wakil Rektor III, Kadnawi, dan Ketua LPM, Nur Huda. Kehadiran mereka disambut langsung oleh Wakil Rektor I UIN Syekh Wasil Kediri, Ahmad Subakir, didampingi Ketua LPM, Muniron, serta tim personel LPM.
Dalam sambutannya, Ahmad Subakir menekankan pentingnya kolaborasi antarperguruan tinggi keagamaan. “Kami menyambut baik kunjungan ini sebagai bagian dari ikhtiar membangun ekosistem mutu yang saling menguatkan. Sinergi dan kolaborasi seperti ini menjadi kunci dalam menjawab tantangan peningkatan kualitas perguruan tinggi,” ujarnya.
M. Adib Hamjawi menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang strategi penjaminan mutu dan penyiapan asesmen lapangan akreditasi institusi. “Kami ingin belajar langsung dari proses yang telah dijalani UIN Syekh Wasil, terutama dalam bagaimana LPM memfasilitasi persiapan asesmen lapangan secara sistematis dan efektif,” ungkapnya.
Diskusi utama dipandu oleh Ketua LPM UIN Syekh Wasil Kediri, Muniron, yang memaparkan secara rinci praktik baik UIN Syekh Wasil dalam menyiapkan asesmen lapangan akreditasi perguruan tinggi. Ia menjelaskan bahwa siklus PPEPP dijalankan secara konsisten, dimulai dari penetapan standar mutu yang dituangkan dalam dokumen mutu, pelaksanaan oleh unit kerja, evaluasi berkala melalui Audit Mutu Internal, pengendalian dengan tindak lanjut temuan, hingga peningkatan melalui rapat tinjauan manajemen dan monitoring rutin.
Salah satu best practice yang menjadi perhatian adalah sistem pendampingan intensif LPM kepada setiap unit kerja dan program studi, termasuk pelaksanaan simulasi asesmen lapangan, telaah borang, serta validasi dokumen oleh asesor internal. Selain itu, UIN Syekh Wasil mengembangkan dashboard e-spmi yang memungkinkan pelaksanaan audit mutu internal terhadap pemenuhan standar dan progres tindak lanjutnya.
“Pendekatan kami kolaboratif dan terstruktur. Kami membentuk tim pendamping akreditasi internal dan membuka ruang konsultasi rutin dengan prodi. Evaluasi dilakukan tidak hanya berbasis dokumen, tapi juga kesiapan naratif dan narasumber yang akan diwawancarai saat asesmen lapangan,” terang Muniron.
Dalam sesi kunjungan, peserta dari IAI Hasanuddin juga diperlihatkan dashboard pendokumentasian mutu UIN Syekh Wasil, termasuk dokumen asesmen akreditasi institusi yang berhasil meraih peringkat Unggul. Melalui tampilan dashboard tersebut, sistem dokumentasi, pelacakan, serta bukti implementasi standar mutu dapat diakses dengan mudah dan transparan. Tim LPM juga membagikan langkah-langkah strategis dan kunci keberhasilan dalam menghadapi proses asesmen lapangan.
Kegiatan ditutup dengan dialog reflektif dan penyusunan rencana tindak lanjut kerja sama antara kedua institusi, sebagai bagian dari komitmen bersama dalam memperkuat budaya mutu, meningkatkan kapasitas SDM, serta mempersiapkan instrumen akreditasi yang selaras dengan SN-Dikti.
Penulis: Eka Resti W | Editor: Ropingi el-Ishaq