The Blog

IAIN Kediri Newsroom – Anjuran agar tak mudik selama masa pandemi Covid-19 membuat sebagian Mahasiswa IAIN Kediri tetap berada di pondok pesantren dan kos masing-masing.
Ketua Satgas PPE-SPPW (Percepatan Penanganan, Edukasi Dan Sosialisasi Pencegahan Penularan Wabah) Covid-19 IAIN Kediri, Ropingi, memberikan perhatian khusus kepada mahasiswa yang tak mudik dengan menyalurkan paket sembako pada Selasa (5/5).
Ia menyampaikan, pihaknya merasa perlu memberikan bantuan kepada mahasiswa luar kota yang tidak dapat pulang karena kota asal mereka masuk ke dalam zona merah.
“Bantuan ini sebagai bagian dari kepedulian dan pemberian dari satgas untuk mereka (mahasiswa yang tak pulang). Baik yang di ponpes maupun di kos adalah mahasiswa yang tidak bisa pulang karena terkendala PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), seperti Jogja, Sidoarjo, Gresik, dan juga luar Jawa” Ungkap Ropingi saat dihubungi via media daring Selasa (5/5).
Selain disalurkan kepada mahasiswa, 103 paket sembako yang dibagikan kali ini diberikan juga kepada relawan dan masyarakat sekitar kampus yang tengah menjalani isolasi. Pembagian paket sembako dilakukan di lima titik, Ponpes Al-amien, kos di Jalan Rejomulyo, Ponpes Al- Fath, wilayah RT 03 RW 01 Kelurahan Rejomulyo dan kampus pusat.
Sampai dengan saat ini Selasa (5/5), total Satgas Covid-19 IAIN Kediri telah membagikan sebanyak 363 paket sembako.
Pemberian paket sembako kepada masyarakat yang menjalani isolasi, menurut Ropingi merupakan bagian dari tanggung jawab kampus agar masyarakat dapat melakukan isolasi dengan baik.
“Ini juga menjadi bagian dari upaya Satgas IAIN Kediri dalam menanggulangi penyebaran covid 19 di wilayah kampus dan sekitarnya,” sambung Ropingi.
Ropingi juga memberikan apresiasi kepada para relawan yang berjibaku membuat konten edukasi dan melakukan sosialisasi kepada khalayak luas melalui media sosial menyangkut penanggulangan penyebaran virus. Menurutnya, hal tersebut sangat berarti bagi upaya penanggulangan penyebaran covid-19. (red. humas/as)