The Blog

Oleh: Prof. Dr. H. Wahidul Anam, M.Ag.
Rektor IAIN Kediri

Prof. Dr. H. Wahidul Anam, M.Ag. selaku Rektor IAIN Kediri dan mantan petugas haji (PPIH Arab Saudi) menyampaikan dukungan penuh kepada seluruh jajaran petugas haji baik kloter dan non-kloter tahun 2025.

Antusiasme masyarakat terhadap penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025 berdatangan silih berganti di media sosial. Sejak pertama kali para jamaah haji diberangkatkan dari tanah air banyak warganet menyuarakan dukungan, doa, dan rasa terima kasih atas dimulainya proses keberangkatan jamaah haji Indonesia ke Tanah Suci.

Prof. Dr. H. Wahidul Anam, M.Ag., menyampaikan bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggraan Ibadah Haji dan Umrah dijelaskan tentang layanan yang diberikan kepada jamaah haji terdiri atas Pelayanan Pendaftaran, Pelayanan Pelunasan, Bimbingan Manasik Haji, Pelayanan Kesehatan, Pelayanan Transportasi, Pelayanan Akomodasi, Pelayanan Konsumsi, dan Pelayanan Keamanan atau Perlindungan.

“Untuk itu kedelapan komponen tentang layanan kepada jamaah haji harus seoptimal mungkin dan saling bersinergi dilakukan, terutama sejak keberangkatan dan selama prosesi haji di tanah suci.” Ujarnya.

Adapun beberapa kendala dan human eror selama prosesi keberangkatan jamaah harus segera di atasi dan diminimalisir agar tidak terjadi lagi. “Dalam setiap penyelenggaraannya, pasti ada kendala teknis yang tidak terduga. Apalagi jamaah haji yang berangkat tahun ini berjumlah 221.000”.

Dukungan warganet kepada Kemenag di berbagai platform media sosial mengandung harapan besar pada pelayanan haji tahun ini. Tidak hanya itu, masyarakat merasakan bahwa negara benar-benar hadir untuk melayani mereka tanpa memandang apapun. Semoga kualitas pelayanan haji tahun ini lebih baik.

Untuk meningkatkan pelayanan, Kementerian Agama melalui Ditjen PHU telah meluncurkan pusat kendali haji / Hajj Command Center (HCC) dan Aplikasi Satu Haji atau Sistem Aplikasi Terpadu Umrah dan Haji yang memuat berbagai informasi terkait haji seperti data jamaah haji, data pelunasan, pengisian kuota dan open seat, data kepulangan, jamaah sakit dan wafat serta sudah termasuk sarana pengaduan dan call center.

Lebih lanjut beliau berpesan kepada seluruh jamaah haji agar kartu nusuk jangan sampai hilang, sebab kartu nusuk merupakan akses digital untuk mendapatkan pelayanan haji di tanah suci. “Jangan sampai nanti jamaah tidak bisa masuk ke Arafah.” Tambahnya.

Petugas haji tahun ini harus lebih baik dari tahun sebelumnya, selalu utamakan para jamaah khususnya lansia dan yang berkebutuhan khusus. Jangan lupa jaga kesehatan, kualitas dan integritas pelayanan.

Haji Indonesia
Aman, Nyaman, Mabrur Sepanjang Umur.