IAIN Kediri Newsroom – Ikhtiar untuk merawat bumi dan isu mengenai pemanasan global menjadi dasar Ma’had Al-Jami’ah Darul Hikmah IAIN Kediri mengadakan Workshop Santripreneurship Hidroponik Teknik Menanam dan Pemasaran.
Ketua Panitia Workshop Mohamad Ma’mun mengatakan kesadaran tentang perubahan iklim dan pemanasan global perlu digalakan kepada masyarakat agar senantiasa menjaga bumi. Dengan menanam tanaman hidroponik menurut Mohamad Ma’mun, dapat mengurangi kadar karbondioksida di udara sehingga dapat mengurangi dampak global warming.
“Kalau kita mulai, dari kita, mulai keluarga kita nanti, bercocok tanam hidroponik otomatis kan bumi hijau akan mengurangi global warming,” kata Mohamad Ma’mun yang ditemui disela-sela acara workshop di Mahad Darul Hikmah IAIN Kediri Selasa (10/03).
Selain itu Mohamad Ma’mun menyampaikan, kegiatan workshop diadakan guna membekali para peserta untuk berwirausaha tanaman hidroponik. Ia menilai peluang usaha hidroponik masih sangat terbuka dan memiliki prospek yang bagus.
“Ini untuk membekali para santri, mahasiswa untuk ber-entrepreneur. Ini kan masih jarang orang yang hidroponik, ini adalah lahan yang cocok untuk ditekuni,” ungkap Mohamad Ma’mun.
Beberapa keunggulan tanaman hidroponik menurut Mohamad Ma’mun yaitu, menanam tanaman hidroponik tidak memerlukan lahan yang luas, serta tanaman ini lebih aman dan lebih menyehatkan jika dikonsumsi, sebab tanaman hidroponik adalah tanaman organik.
Puluhan peserta yang hadir menyimak penjelasan dari Farid Fi Mahasinihi dari SAE Hidroponik dan Antok Eko Aryono dari Antaka Hidro Farm yang menjadi narasumber. Selain memberikan pengetahuan terkait sistem pertanian hidroponik, para pemateri juga menyediakan alat agar peserta dapat praktek secara langsung.
Informasi yang diperoleh terkait pemasaran dan pengemasan produk nantinya akan diadakan pelatihan lebih lanjut.
“Untuk promosinya kita (bisa) ke sesama dosen, karyawan IAIN. Kita galakkan untuk hidup sehat. Tapi untuk saat ini bagaimana kita menciptakan para petani hidroponik dulu, untuk pemasaran sambil jalan. Nanti kan juga ada materi tentang packing,” tambah Mohamad Ma’mun. (red. humas/as)