IAIN Kediri – Penguatan identitas keagamaan dan identitas kebangsaan tidak boleh dipisahkan, apalagi dipertentangkan. Kedua hal tersebut harus saling bersinergi untuk melahirkan moderasi beragama dan bernegara. Apabila penguatan identitas keagamaan dipisahkan dari semangat bernegara akan melahirkan radikalisme.
“Umat Rukun, Indonesia Maju” menjadi tema dalam HAB ke 74 tahun 2020. Melalui tema ini Kementerian Agama mengajak seluruh jajarannya menjadi agen perubahan untuk memperkuat kerukunan antar umat beragama sebagai modal membangun negara dan integrasi nasional.
Demikan amanat Menteri Agama Republik Indonesia Fachrul Razi, yang dibacakan oleh Rektor IAIN Kediri Nur Chamid saat Upacara Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke 74 Kementerian Agama di halaman depan Sport Center Jumat, 3 Januari 2020.
Melalui momentum HAB ke 74 Wakil Rektor I IAIN Kediri Ahmad Subakir mengatakan tengah merancang sebuah struktur guna memaksimalkan visi IAIN Kediri sesuai dengan renstra 2020 – 2035 untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul dalam pengembangan keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan.
“Struktur yang ada di kita (IAIN Kediri) itu akan kita maksimalkan, bukan person to person (lagi).” Kata Ahmad Subakir yang ditemui di gedung rektorat IAIN Kediri Jumat (3/1/2020).
Ia menambahkan, struktur dan koordinasi yang baik akan memudahkan tugas dari IAIN Kediri yang semakin besar. Dalam menjalankan tugas dan mengatasi permasalahan yang ada tentu tidak dapat dilakukan oleh perorangan melainkan sistem yang harus berjalan dengan tepat.
“Ada beberapa person yang kadang kala melebihi kapasitas (kerja), itu bagus. Tetapi ada juga person yang tidak sampai kapasitas, itu jelek. Tetapi kan juga harus kita maksimalkan,” terang Ahmad Subakir. (as)