IAIN Kediri Newsroom – Rektor Institut Agama Islam Negeri Kediri resmi mengukuhkan Nurul Hanani sebagai guru besar kesebelas IAIN Kediri pada Selasa (20/05/2025) di Auditorium Perpustakaan IAIN Kediri. Dalam orasinya, Nurul Hanani mengusung inovasi pembelajaran bahasa Arab kontemporer melalui pendekatan sociolinguistic usluby.
Nurul Hanani menyampaikan bahwa metodologi pembelajaran bahasa Arab seringkali masih mengikuti pola klasik dan budaya Arab. Di kalangan peserta didik, pembelajaran bahasa Arab masih dianggap sulit sehingga perlu adanya inovasi untuk mengatasi masalah tersebut.
Untuk itulah Nurul Hanani mengajukan rekonstruksi metode pembelajaran pada dua aspek. Aspek pertama yakni dengan mengintegrasikan pembelajaran bahasa Arab dengan budaya yang berkembang di masyarakat dengan metode habituasi dan literasi kultural. Hal ini lah yang disebut dengan Arabic sociolinguistic usluby.
“Dengan metode Arabic sociolinguistic usluby, kosa kata bahasa Arab dimasukkan ke dalam kebiasaan bahasa masyarakat sehari-hari dan pada kegiatan-kegiatan linguistik maupun non linguistik,” sebut Nurul.
Sementara itu aspek lainnya berkaitan dengan integrasi bahasa Arab ke dalam dialektik ilmu sharaf dan ilmu nahwu pada aspek metodologi. Pembelajaran sharaf dan nahwu ini dapat diimplementasikan melalui tiga hal yaitu permainan (game learning), kebiasaan (habituation learning), dan kegemaran.
“Tiga hal ini menyesuaikan dengan kecenderungan sosial budaya di masyarakat yang beragam sebagai pagu baku integrasi bahasa Arab ke dalam sub sistem budaya,” jelasnya.
Prosesi pengukuhan ini dihadiri oleh para pimpinan IAIN Kediri serta beberapa lembaga eksternal lainnya seperti Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah Purwoasri Gus Nasir, Pimpinan Cabang Muslimat NU Kabupaten Kediri Mudawamah, serta Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa.
Secara khusus, Wabup Dewi menyampaikan ucapan selamat serta harapan kepada Nurul Hanani. “Semoga ilmu dan gelar yang beliau dapatkan bisa membawa banyak manfaat dan barokah dan semoga beliau menginspirasi kita sebagai perempuan untuk terus belajar mengembangkan diri dan menjadi orang-orang yang bermanfaat dan membanggakan baik untuk keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara,” tutur Dewi yang juga menjabat sebagai Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Kediri.
Sumber: Humas IAIN Kediri
Penulis: Zuhrufi Latifah
Editor: Ropingi el-Ishaq