Oleh: Dr. H. Wahidul Anam, M.Ag.
Rektor IAIN Kediri
Puncak ritual ibadah Haji tahun 2024 telah dilalui oleh jemaah haji dengan lancar, alhamdulillah. Walaupun cuaca ekstrem Arab Saudi hampir mencapai 50 derajat celcius, kinerja petugas haji dalam mensukseskan ritual puncak haji yaitu di wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina harus diberikan apresiasi sangat baik.
Tentu peran petugas haji dalam kelancaran puncak ibadah haji diawali dengan perencanaan yang cermat pada setiap kegiatan jemaah haji, eksekusi yang matang dari setiap bagian yang terkait, dan kontrol yang ketat pada prosesnya membuat setiap pergerakan jemaah haji menjadi aman terkendali.
Petugas haji adalah seseorang yang mampu memberikan bimbingan, instruksi, arahan dan kepemimpinan pada setiap proses pelaksanaan haji. Peran dan tanggung jawab mereka adalah membantu jemaah terkait urusan bimbingan ibadah haji, transportasi, akomodasi, dan konsumsi. Sedangkan tujuan utamanya adalah memberikan pelayanan terbaik dan hasil maksimal dalam penyeleggaraan ibadah haji.
Sikap tulus dan siap siaga dalam melayani jemaah ditunjukkan para petugas dengan luar biasa. Sebab mayoritas jemaah haji asal Indonesia belum pernah bepergian jauh meninggalkan tanah air, bahkan urusan kecil yang tidak terkait dengan urusan haji pun juga dihandle oleh para petugas. Apresiasi dari jemaah haji kepada para petugas tidak kalah luar biasa, para jemaah tidak bisa membayangkan bagaimana prosesi haji di negara yang sangat berbeda budaya, kultur serta berkumpulnya jemaah haji dari seluruh dunia.
Sebagaimana penuturan salah satu PPIH Arab Saudi Agus Widagdo, bahwa para petugas menanamkan kepedulian sesama jemaah dan sigap membantu dalam prosesi Armuzna dimana kesehatan, kebugaran fisik dan kesabaran sangat diuji. Maka jika mengalami hal-hal yang kurang ideal seperti tenda, komsumsi dan lainnya segera mencari petugas baik kloter maupun PPIH.
Lebih lanjut lagi, kebijakan murur memang sangat membantu khususnya bagi jemaah lansia, sehingga dengan kebijakan ini jangan memaksakan diri harus mabit di Muzdalifah jika memang kondisi fisik atau kesehatan tidak mampu. Alhamdulillah, tahun ini pada pukul 7.30 Muzdalifah seluruh jemaah sudah dapat masuk mina dengan tertib.
Para petugas juga menghimbau ketika di Mina untuk memperbanyak aktivitas atau ibadah didalam tenda, kecuali saat lempar Jumrah karena cuaca sangat panas, membawa pakaian, alat mandi dan lainnya secukupnya agar tidak menjadi beban saat pergerakan atau perpindahan dari Makkah – Arafah – Muzdalifah – Mina dan kembali ke Makkah.
Lalu para petugas mengingatkan untuk mentaati waktu-waktu larangan lempar Jumrah dan melaksanakannya sesuai waktu yang ditentukan. Sebaiknya para jemaah berangkat secara berkelompok dan ada yang bisa memandu atau hafal jalan (jalur) sebab jarak maktab dengan Jamarat agak jauh. Hal ini dapat dilakukan dengan menyimpan sharelock posisi maktab yang ditempati dan hafalkan nomornya atau memfoto bagian depan maktabnya agar saat terpisah atau merasa tersesat dapat gunakan sebagai panduan.
Inilah sebagian dari tugas dan peran penting para petugas haji baik kloter maupun PPIH, semoga mereka mendapatkan pahala lebih dengan pengabdian tulusnya dan menjadi contoh bagi petugas haji di tahun-tahun berikutnya untuk selalu meningkatkan pelayanan ibadah haji.