The Blog

IAIN Kediri Newsroom – International Office and Partnership (IOP) IAIN Kediri menggelar Festival Budaya Internasional yang dihadiri oleh para sivitas akademika dari berbagai negara. Tercatat, belasan mahasiswa dari sepuluh negara ikut menyemarakkan festival budaya internasional yang digelar perdana oleh IAIN Kediri pada Selasa (12/11/2024) di Auditorium Perpustakaan IAIN Kediri.

Mengusung tema “Symphony of Culture: Knitting Diversity and Binding Unity for World Peace”, acara ini tidak hanya sekadar pertemuan antar budaya, namun juga titik temu dalam rangka diskusi ilmu serta budaya yang dikemas dalam bentuk seminar, pertunjukan antar budaya, serta deklarasi perdamaian.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAIN Kediri, M. Dimyati Huda dalam sambutannya menyampaikan bahwa Festival Budaya Internasional ini merupakan wujud pelestarian budaya serta penguatan relasi antar negara.

“Festival ini menjadi wadah bagi kita untuk saling belajar dan menghargai kebudayaan satu sama lain. Dalam konteks terkini, IAIN Kediri juga ingin mengambil peran terutama atas kondisi perang yang masih terus berlangsung sehingga pesan kuatnya adalah mari wujudkan perdamaian bersama-sama,” ungkap Dimyati.

Dimyati menambahkan, kegiatan ini juga merupakan ajang untuk memperkenalkan budaya Kediri yang kaya tradisi kepada dunia. Hal ini ditunjukkan dengan performa para mahasiswa IAIN Kediri yang menampilkan bakatnya dalam tarian Jaranan yang merupakan tarian tradisional khas Kediri.

Selain pertunjukan budaya, kompetisi antarmahasiswa, serta deklarasi Kediri untuk perdamaian dunia, digelar pula seminar internasional dengan menghadirkan narasumber Prof. Melba M. Angni (Mindanao State University Marawi City, Philippines) dan Prof. Ali Nurdin (Guru Besar Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya). Diskusi berlangsung interaktif disertai dengan pengenalan budaya antarnegara.

Lukman Hakim, selaku Ketua Panitia Festival Budaya Internasional, menyampaikan bahwa gelaran perdana ini berlangsung lancar dan semarak.

“Meski kali pertama dilaksanakan, alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Partisipasi peserta juga luar biasa. Ini bisa kita sebut sebagai diplomasi budaya, budaya menjadi media untuk membangun jembatan antar perbedaan,” sebut Lukman.

Sumber: Humas IAIN Kediri
Penulis: Zuhrufi Latifah
Editor: Ropingi el-Ishaq