UKM Teater Kanda menggelar rangkaian Dies Natalis Teater Kanda ke-30 dengan pementasan seni pada Kamis-Jumat (28-29/11/2024) di Aula TIPD Lantai 2 IAIN Kediri. Pementasan ini juga merupakan pentas perdana bagi anggota baru Teater Kanda serta dihadiri oleh banyak seniman lokal hingga nasional, salah satunya Cak Tohir Jokasmo yang merupakan tokoh seniman Srimulat Indonesia.
Dies Natalis kali ini dibuka dengan acara doa bersama dan pembacaan puisi oleh 30 penampil. Pembacaan puisi ini merupakan perlambangan wujud syukur atas panjangnya perjalanan Teater Kanda yang telah mencapai usia ke-30. Pada hari selanjutnya, digelar acara puncak dengan pementasan dua naskah yang digarap oleh sutradara dari Teater Kanda. Di antara naskah yang dipentaskan adalah naskah ‘Sebelum Sembahyang’ karya Kecuk Ismadi C.R dan naskah ‘Kota Yang Tak Henti Bernyanyi’ karya Ramatyan Sarjono.
Pemilihan naskah ‘Sebelum Sembahyang’ dilakukan sebagai penggambaran hubungan antara nilai sosial dan realitas sosial yang tercermin dalam pencitraan realitas sosial, konflik dan interaksi sosial, penawaran solusi moral serta proses transformasi dan pembelajaran yang terjadi pada karakter karakternya. Sedangkan naskah Kota Tak Henti Bernyanyi dipilih atas pesan moral yang ada dalam pementasan tersebut yang meliputi pesan moral religius syukur, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan juga hubungan manusia.
Mengambil tema “Tuwuh Mekar, Nyebar Asih Mring Sesami” yang artinya mekar bersemi dan tetap menyebarkan cinta kepada sesama, Teater Kanda berupaya menggaris bawahi dies natalis kali ini dengan motto tetap tersenyum dan memberikan senyuman serta berusaha agar dapat selalu memberikan senyuman, cinta, manfaat kepada siapapun dan apapun.
“Dies natalis ini selain menjadi ajang nostalgia serta reuni dari para alumni Teater Kanda, juga menjadi ajang merekatkan tali silatuhrami antar kawan UKM IAIN Kediri, para pegiat seni kampus khususnya dengan UKM Teater Kampus di Karesidenan Kediri dan juga dengan para komunitas yang hadir,” sebut Akib selaku Kepala Suku Teater Kanda.
“Acara seperti ini selain cara untuk belajar berkarya dan berproses, juga merupakan cara agar Teater Kanda tetap bisa belajar untuk memuliakan orang lain. Pementasan yang dilakukan bersifat gratis dan acara sarasehan dengan penonton di sesi akhir merupakan budaya khas Teater Kanda yang terus dilestarikan. Hal ini menjadi wujud keikhlasan dari Teater Kanda untuk memuliakan orang lain,” tambahnya.
Sebelumnya, Teater Kanda selalu terlibat aktif dalam acara kolektif pertunjukan seni, seperti beberapa bulan yang lalu menjadi kontributor dan perfomer di acara Silaturahmi Budaya di Pare Kediri. Baru baru ini Teater Kanda juga turut serta menjadi perfomer di acara Install Ulang Surawana Lewat Jalan Memutar yang diinisiasi oleh mahasiswa Jurusan Teater ISI Surakarta yang bertempat di Candi Surowono Badas Kediri.
Sumber: UKM Teater Kanda
Penulis: Mohammad Akip Imam Mummuttaqin (Prodi Manajemen Pendidikan Islam)
Editor: Zuhrufi Latifah