The Blog

IAIN Kediri Newsroom – Ma’had Al-Jamiah IAIN Kediri menggelar Simposium Nasional Hari Santri Nasional 2024 pada Sabtu (27/10/2024) di Auditorium Perpustakaan Lantai 4 IAIN Kediri. Agenda rutin tahun ini merujuk pada tema “Pesantren dalam Pusaran Masyarakat Digital: Menjawab Tantangan Meraih Peluang” dan diikuti dengan antusias oleh para santri Ma’had serta para mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur.

Rektor IAIN Kediri, Wahidul Anam, dalam sambutannya berharap pembahasan pada symposium kali ini membawa dampak positif kepada para peserta yang hadir.

“Pada hari santri ini kita berharap para santri bisa mengembangkan diri, bisa bertransformasi dalam dunia digital. Bagaimana para santri bisa berkolaborasi dengan teknologi informasi yang pekembangannya begitu cepat, begitu dahysat,” sebut Wahidul Anam.

“Di dalam era seperti ini para santri harus mengikuti, bagaimana saudara bisa mengembangkan diri berdakwah, menulis sehingga para santri dapat beraktualsiasi di era serba modern dan para santri punya kompetensi kemampuan itu,” lanjutnya.

Simposium kali ini juga dihadiri oleh KH Taufiq Djalil selaku Wakil Ketua PWNU Jawa Timur. Membahas asal-usul Hari Santri, Taufiq Djalil kembali mengisahkan peran dan kiprah para santri sejak sebelum kemerdekaan dan bahkan mengawal kemerdekaan. Harapannya, dengan diskusi semacam ini, para santri dan cendekiawan dapat kembali menulusuri jejak sejarah dan jasa Nahdlatul Ulama yang nyaris hilang.

“Para santri banyak yang belum tahu tentang peran dan kiprah santri. Ini saya sampaikan agar panjenengan tahu bahwa banyak hal perlu kita telusuri tentang sejarah NU, jasa NU kepada negara yang luar biasa yang nyaris hilang. Maka pada hari ini kita diskusi di sini untuk mencari, mengembangkan NU kedepan lewat tangan-tangan Anda-Anda yang muda ini,” tuturnya.

Beberapa narasumber ahli dalam bidang digital juga turut memaparkan materi kepada para santri, di antarannya Moch. Rofi’I Boenawi (Direktur Bisnis NU Online Jawa Timur), Lukman Hakim (Dosen Kajian Media dna Jurnalisme IAIN Kediri), serta Ning Nadia Abdurrahman (Influencer da Pengasuh PP Qolam Wa Lauh Kwagean Kediri). Mengulik peran dunia digital dalam ranah pesantren dan santri, para peserta nampak antusias menyimak dan saling berdiskusi dengan para narasumber.

Sumber: Humas IAIN Kediri
Penulis: Zuhrufi Latifah
Editor: Ropingi el-Ishaq