IAIN Kediri Newsroom – Tiongkok Corner IAIN Kediri mengadakan Webinar Internasional bertema Arah Baru Kebijakan PTKI (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam) dalam Era New Normal, Kamis (18/06/2020).
Ketua Satgas Covid-19 IAIN Kediri Ropingi, yang menjadi salah satu narasumber menyebutkan, pemahaman dan konsep Pandemi Covid-19 masih menjadi perdebatan di masyarakat. Apalagi menurut Ropingi, ada yang mengkaitkannya dengan teori konspirasi dan perspektif politik. Hal ini yang menjadikan setiap kebijakan yang diambil sering menimbulkan perdebatan.
“Pandemi banyak disikapi dengan cara prespektif politik, pemahaman yang tidak komprehensif. Akhirnya, kondisi pandemi memunculkan aneka kerangka pemikiran,” kata Ropingi dalam webinar.
Menurut Ropingi terjadinya perdebatan argumentasi antara agama dan sains di tengah masyarakat menambah pelik masalah Pademi Covid-19 di Indonesia. Untuk itu, tugas perguruan tinggi adalah merasionalisasi nilai-nilai agama sehingga menjadi guidance bagi ummat manusia dalam menghadapi masalah yanag terus berubah. Selanjutnya, perguruan tinggi bertugas membangun narasi penyelesaian masalah pandemic berbasis sains supaya dapat dijadikan referensi berharga dalam menghadapi masalah selanjutnya.
Narasumber lain, Muhammad Aziz dari, Associate Professor Institute Of Industrial Science The University of Tokyo menjelaskan, yang terpenting bagi perguruan tinggi dalam merespon pandemi saat ini adalah bagaimana mempersiapkan system pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. System itu dituangkan dalam aturan dan roadmap system pembelajaran yang jelas.
“ Kalau kampus memiliki kebijakan yang jelas. Tentu ada kejelasan. Ada persiapan yang dilakukan. Akhirnya muncul kesiapan-kesiapan dan sistem yang menunjang,” terang Muhammad Aziz.
Kedua narasumber sepakat bahwa pandemi Covid-19 memberi dampak sangat signifikan terhadap dunia pendidikan. Perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan harus memastikan, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan secara optimal, meski perkuliahan diadakan via daring, misalnya dosen dituntut untuk lebih kreatifi dan aktif, agar suasana kelas agar tetap hidup. (red. humas/as)