The Blog

Pelaksanaan ibadah haji tahun 1445 Hijriah telah telah sampai pada puncaknya yang ditandai dengan terlaksananya wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah dan dilanjutkan dengan towaf ifadhah, sa’i serta tahalul. Banyak pesan dan kesan serta pengalaman yang dirasakan jamaah haji, khususnya Jamaah Haji Indonesia pada pelaksanaan haji tahun ini. Terlebih kuota Haji Indonesia 2024 sebesar 241.000 jamaah, merupakan jumlah terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia, semakin memberikan kesan pada jamaah dalam pelaksanaannya.

Bila berkaca pada pengalaman terdahulu serta besarnya kuota haji Indonesia tahun 2024, kecemasan dan kekhawatiran tentu mewarnai perasaan jamaah. Akan tetapi hal tersebut hanyalah perasaan yang berlebih saja, bila melihat pelaksanaan haji 2024 terlaksana dengan sukses dan kondusif. Beberapa hal yang dikhawatirkan oleh jamaah tidak dijumpai pada pelaksanaan haji tahun 2024, hal tersebut membuktikan skema yang diterapkan oleh penyelenggara haji sangat berhasil yang terbukti meminimalisir potensi risiko yang kemungkinan terjadi.

Adapun diantara skema yang terbukti menjawab kegundahan dan kekhawatiran jamaah haji Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Kawal Haji

Aplikasi Kawal Haji terbukti sangat membantu para stakeholder haji Indonesia Tahun 2024. Bagi para jamaah, aplikasi tersebut sangat membantu dalam pelaporan terkait dengan hal yang berhubungan dengan kelancaran pelaksanaan haji, seperti laporan kehilangan, laporan layanan hotel, serta berbagai aduan terkait dengan pelaksanaan haji. Bagi PPIH, aplikasi tersebut sangat membantu dalam pengawasan (controlling) pada berbagai sektor dan divisi, sehingga pelaksanaan haji sangat mudah terpantau.

2. Skema Murur

Berkaca pada pengalaman tahun sebelumnya, mabit di Muzdalifah merupakan hal yang dikhawatirkan pelaksanaannya. Akan tetapi pada pelaksanaan tahun ini dengan diberlakukannya skema murur bagi jamaah lansia dan risiko tinggi sangat terbukti meminimalisir risiko. Tidak dijumpai lagi keterlantaran jamaah di Muzdalifah pada lansia dan penderita penyakit dengan risiko tinggi.

3. Konsumsi 

Kekhawatiran jamaah Indonesia terhadap konsumsi sangatlah tinggi, melihat kejadian pada tahun sebelumnya konsumsi menjadi salah satu kendala besar pada pelaksanaan haji, terutama pada kegiatan Arafah Mudalifah dan Mina. Akan tetapi pada tahun ini kekhawatiran pada konsumsi merupakan hal yang berlebihan. Hal tersebut tidak lain karena proses distribusi konsumsi sangat lancar, tidak terkecuali saat puncak haji di Arafah dan Mina. Mulai dari varian hingga kebutuhan gizinya sangatlah mencukupi dengan kebutuhan jamaah. Bahkan rasa makanan yang sebelumnya turut dikhawatirkan oleh jamaah haji Indonesia, pada pelaksanaan haji tahun 2024 banyak testimoni jamaah haji yang merasakan masakan yang disajikan dengan rasa yang sesuai dengan selera jamaah.

4. Pemberlakuan Nusuk

Pemberitaan tentang adanya jamaah haji ilegal yang akan mengikuti prosesi haji tahun 2024, turut menjadi bahan kekhawatiran jamaah Indonesia. Akan tetapi dengan pemberlakuan kartu nusuk yang hanya dimiliki oleh jamaah dengan visa haji menghilangkan kekhawatiran tersebut. Terbukti pada puncak haji di Arafah sangatlah lancar dan tidak dijumpai pembludakan jamaah akibat adanya jamaah ilegal.

5. Kesigapan Petugas Pendamping

Petugas pendamping jamaah haji pada tahun 2024 sangatlah sigap, terutama petugas kloter dan tenaga kesehatannya. Tidak hanya sekedar membentuk jaringan komunikasi akan tetapi juga rutin melakukan monitoring dan evaluasi pada setiap ketua regu dan ketua rombongan guna memastikan keadaannya. Di samping itu, tenaga kesehatan kloter juga sangat sigap dan ramah dalam melayani kebutuhan kesehatan jamaah. Terlebih selepas kegiatan puncak haji, mayoritas jamaah Haji Indonesia menderita flu, namun petugas kesehatan tetap sigap dan tulus melayani jamaah. 

Dengan pelaksanaan haji tahun 2024, secara pribadi saya sangat mengapresiasi kepada stakeholder, khususnya jamaah haji Indonesia dan seluruh penyelenggara haji baik dari Pemerintah Indonesia maupun Pemerintah Saudi yang telah memberikan pelayanan yang nyaman dan aman. Besar harapan kami semoga pelayanan yang terbaik tetap menjadi prioritas para penyelenggara haji pada tahun-tahun berikutnya, sehingga jamaah tetap merasa aman dan nyaman hingga mendapatkan predikat haji yang mabrur. Amien. 

Mekah, 22 Juni 2024

Penulis:

Dhiya’u Shidiqy

Jamaah Haji 2024

Dosen IAIN Kediri