IAIN Kediri Newsroom – Sebagai institusi pendidikan tinggi perlu adanya peningkatan layanan yang diberikan kepada mahasiswa di tengah wabah Covid-19. IAIN Kediri harus terus berusaha dan memberikan langkah konkret. Sebagai penyelengara dan pengelolaan sumber daya manusia, agar tersedia lulusan yang unggul.
Demikian amanat yang disampaikan oleh Rektor IAIN Kediri, Nur Chamid, di Aula Sport Center IAIN Kediri, dalam kegiatan Halalbihalal dan Pembinaan Pegawai, Selasa (2/6).
“Mewakili segenap civitas akademika IAIN Kediri, mengucapkan taqabbalallahu minna wa minkum, Selamat Idul Fitri 1441 Hijriah mohon maaf lahir dan batin,” ujar Nur Chamid.
Dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19, halal bihalal dihadiri langsung oleh seratus lima puluhan civitas akademika IAIN Kediri, mulai Rektor, Wakil-Wakil Rektor, dan Kepala Biro, Dekan, Direktur Pascasarjana, Staf Administrasi dan Dosen. Sementara yang lain ikut bergabung melalui aplikasi daring.
Menurut Kepa Biro AUAK, Barnoto, dalam rangka meningkatkan pelayanan, IAIN Kediri akan meluncurkan program GEBYAR KPK (Gerakan Bersama Yang Aplikatif dan Reformis Kegiatan Pengelolaan Keuangan). Mulai tahun 2020 ini penganggaran program kegiatan akan dijalankan secara online. Hal ini sebagai tindak lanjut dari KMA Nomor 536 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Kementerian Agama. IAIN Kediri sebagai bagian dari Kemenerian Agama, tentu, juga harus melakukan Penguatan Akuntabilitas di Bidang Keuangan sebagaimana dimaksudkan dalam KMA tersebut.
Wakil Rektor II IAIN Kediri, Munifah, juga amenekankan pentingnya program penguatan pengelolaan Bidang Administrasi Umum dan Keuangan, seiring dengan perubahan status dari STAIN menjadi IAIN.
Sementara itu, Wakil Rektor III IAIN Kediri, Wahidul Anam, dalam sambutannya Wakil Rektor III mengatakan; dengan adanya pandemi saat ini beberapa kegiatan harus ditunda pelaksanaannya seperti, IPPBM (Invitasi Pekan Pengembangan Bakat dan Minat Mahasiswa) dan kegiatan Pramuka di Palembang. Tindaklanjut pelaksanaan program yang tertunda ini sedang dibahas dalam Forum Wakil Rektor III. (red. humas/as)