IAIN Kediri Newsroom – Sebanyak 2.640 orang calon mahasiswa baru mengikuti UM-PTKIN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) di IAIN Kediri. Para calon mahasiswa baru melaksanakan ujian tertulis secara bersama melalui sitem berbasis SSE (Sistem Seleksi Elektronik) yang dilaksanakan mulai Senin (3/8) sampai Kamis (6/8).
UM-PTKIN adalah seleksi yang dilaksanakan secara nasional oleh seluruh Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) dalam sistem terpadu dan diselenggarakan secara serentak oleh Panitia Pelaksana yang ditetapkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia.
“Yang membedakan (UM-PTKIN) tahun ini dengan tahun kemarin, yang paling mencolok, adalah cara melakukan seleksi. Tahun lalu diseleksi pakai CBT (atau) Computer Based Test. Hari ini tetap Computer Based Test yang sekarang kita sebut SSE itu. Akan tetapi tahun lalu semua calon mahasiswa itu datang ke kampus kita, sekarang semua calon mahasiswa melakukan ujian dari rumah (di luar kampus)” kata Wakil Rektor I IAIN Kediri Ahmad Subakir yang ditemui di sela-sela pelaksanaan UM-PTKIN, Senin (3/8).
Wakil Rektor I IAIN menilai, dalam penyelenggaran ujian berbasis CBT adanya joki ujian menjadi problem tersendiri. Menurutya, problem tersebut dapat diminimalisir dengan melakukan pemantauan melalui kamera berjarak tiga meter dan tidak memperbolehkan siapapun masuk ruangan selama ujian berlangsung.
“Dan ini untuk mengetahui (joki), jarak tiga meter dari dia melaksanakan itu terpantau lewat kamera kita,” ungkap Wakil Rektor I IAIN.
UM-PTKIN ini dilaksanakan mulai tanggal 3 sampai dengan 6 Agustus 2020. Selain melalui jalur UM-PTKIN, IAIN Kediri juga melakukan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur mandiri, yang pendaftarannya dibuka sampai 27 Agustus 2020.
Sumber : HUMAS
Penulis : Andi Sebastian
Editor : Ropingi el Ishaq