IAIN Kediri Newsroom – Program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Kediri menjalani asesmen lapangan akreditasi program studi pada Senin-Selasa (21-22/04/2025). Sebagai pembuka, para mahasiswa Prodi PGMI IAIN Kediri menampilkan pertunjukan gamelan dan tari Gugur Gunung untuk menyambut para asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK).
Pertunjukan gamelan dan tari ini merupakan salah satu kesenian khas Jawa Timur yang dipersembahkan sebagai wujud implementasi visi prodi PGMI yaitu mengembangkan keilmuan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah yang unggul, kompetitif, dan profesional dalam bidang seni budaya dan teknologi, dengan mengintegrasikan keilmuan, keislaman, dan keindonesiaan. Dengan visi ini, prodi PGMI membuktikan bahwa mahasiswa dibekali keterampilan dalam kegiatan seni budaya melalui mata kuliah dan kegiatan ekstrakurikuler seni budaya di antaranya tari dan gamelan.

Pada asesmen kali ini, dua asesor ditugaskan oleh LAMDIK untuk meverifikasi data yang sebelumnya telah disubmit oleh tim pada dokumen Lembar Evaluasi Diri (LED). Kedua asesor yang mendapat mandat dari LAMDIK yaitu Dr. Joko Sulianto, S.Pd., M.Pd. (Universitas PGRI Semarang) dan Prof. Dr. Bahtiar, M.Pd.Si.
“Kita akan memverifikasi data yang sudah disampaikan di LED dan mengonfirmasinya pada kegiatan asesmen lapangan ini. Kami datang untuk melihat bahwa apa yang dilakukan di IAIN Kediri merupakan jaminan layanan yang diberikan kepada mahasiswa. Kami hadir untuk memastikan bahwa perguruan tinggi atau prodi sudah melaksanakan layanan sesuai yang sudah dipersyaratkan, lebih baik lagi apabila melebihi standar, sehingga mahasiswa mendapatkan apa yang menjadi hak mereka,” sebut Joko.
Dalam sambutannya, Rektor IAIN Kediri Wahidul Anam yang turut hadir beserta para wakil rektor dan jajaran pimpinan lainnya dalam pertemuan tersebut menyampaikan berbagai keunggulan prodi PGMI IAIN Kediri.
“PGMI memiliki kekhasan calon guru MI. Di Kediri Raya, banyak sekali MI dan ini menjadi tren yang baik karena peminatnya meningkat. Bahkan PGMI saat ini di Kediri Raya betul-betul digrandrungi oleh masyarakat. Tentu ini tantangan sekaligus peluang bagi kita semua,” sebut Wahidul Anam.
“Maka dengan asesmen lapangan ini kami mohon saran dan bimbingan dari para asesor. Kita sudah saksikan bahwa mahasiswa PGMI pandai menari, memainkan gamelan, kesenian yang sangat penting untuk adik-adik kita dalam rangka melestarikan budaya Jawa Timuran,” tambahnya.
Wahidul Anam berharap nantinya prodi PGMI akan mendapat nilai unggul untuk mendukung kualitas IAIN Kediri yang juga telah meraih capaian akreditasi unggul pada pertengahan April 2025 lalu oleh BAN-PT.
Sumber: Humas IAIN Kediri
Penulis: Zuhrufi Latifah
Editor: Ropingi el-Ishaq